BANGKA BARAT — Sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bangka Barat, seluruh wilayah di Kecamatan Muntok saat ini sudah bisa menikmati layanan internet dan komunikasi.
Namun bila melihat lebih jauh ke wilayah kabupaten, ternyata di Bumi Sejiran Setason, terutama di pedesaan, masih terdapat 16 titik blank spot atau tidak tersentuh signal komunikasi sama sekali.
Berdasarkan survey yang dilakukan Diskominfo, pada 2018 lalu masih terdapat 18 titik blank spot, namun jumlah itu menurun menjadi 16 titik di tahun 2021.
Keenambelas titik tersebut tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, yakni Kecamatan Kelapa, Tempilang, Simpang Teritip, Jebus dan Parittiga.
Titik blank spot di Kecamatan Kelapa yakni Desa Pangkal Beras, Kayu Arang, Air Bulin dan Tuik.
Selanjutnya di Kecamatan Tempilang, Desa Sinar Surya dan Tanjung Niur juga masih blank spot.
Sementara Kecamatan Simpang Teritip titik blank spotnya yakni Desa Berang, Rajek, Rumpis, dan Belar. Di Kecamatan Jebus yaitu Desa Sungai Buluh, Mislak dan Limbung. Sedangkan di Kecamatan Parittiga titik blank spot-nya berada di Desa Air Gantang dan Telak.
Menurut Kabid E-Goverment Dinas Komunikasi dan Informatika Bangka Barat, Uli Huna, untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya telah mengajukan proposal dan berkoordinasi dengan ke Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika ( PPI ) Kementerian Kominfo.
Kementerian Kominfo kata Uli, memiliki program untuk daerah Non 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), dimana terdapat 3.345 tower yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Sudah saya sampaikan dari pihak pita lebar Kominfo, kemarin akan konfirmasikan terkait program ini ke Dirjen PPI. Ini kami masih menunggu hasil, dari informasi dari pita lebar tadi terkait program itu. Bila proposal tersebut disetujui oleh Kominfo, tentunya 2022 Kabupaten Bangka Barat akan nihil blank spot,” kata Uli di ruang kerjanya, Jum’at ( 4/3 ).
Di samping itu dia berharap pihak desa dapat berinovasi membuat jaringan internet melalui jaringan fiber optik. Anggarannya bisa menggunakan Dana Desa.
” Kami akan mendorong desa, untuk menganggarkan anggaran untuk jaringan internet,” ujarnya.
Diskominfo sendiri telah mencoba melakukan sosialisasi ke daerah – daerah blank spot terkait jaringan internet fiber optik tersebut.
” Langkah lainnya, kita sudah menandatangani MoU dengan Icon Plus untuk mengatasi masalah blank spot di daerah – daerah terpencil,” ucap Uli. ( SK )