BANGKA BARAT — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, secara resmi akan membuka ruang Tata Pamer di bangunan utama Pesanggarahan Menumbing pada Rabu, 2 Februari 2022 mendatang.
Tata Pamer tersebut sebelumnya telah diresmikan oleh Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini pada 19 Desember 2021 lalu saat kunjungannya ke Muntok, Bangka Barat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Muhammad Ali mengatakan, Tata Pamer akan memanjakan pengunjung dengan sajian rangkaian tur sejarah kebangsaan, dan bisa mengenal lebih dekat peran para tokoh pendiri bangsa saat diasingkan di Muntok pada tahun 1949 oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Mereka adalah presiden pertama RI, Ir. Soekarno, Perdana Menteri Drs. Mohammad Hatta, Agus Salim, Mohamad Roem, Ali Sastroamidjojo, A. G. Pringgodigdo, Komodor Soerjadi Soejadarma dan Asa’at.
Tur pada Tata Pamer dibuka setiap hari, dengan tiket masuk Rp 20.000 untuk orang dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak dan pelajar, sesuai tarif retribusi dalam Peraturan Bupati Bangka Barat Nomor 10 Tahun 2022.
” Kehadiran Tata Pamer itu memang menambah daya tarik wisata sejarah di Pesanggrahan Menumbing, yang selama ini telah menjadi salah satu jejak dan ikon sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Muhammad Ali, Sabtu ( 29/1 ).
Untuk mengikuti tur, pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu di meja resepsionis, mengingat kunjungan tur telah memiliki jadwal dan dibatasi dua puluh orang per jadwal tur. Di dalam ruang Tata Pamer, pengunjung akan memperoleh informasi yang interaktif dan titik swafoto yang instagramable.
Menurut Ali, tujuan dibuatnya Tata Pamer Menumbing ini untuk menambah daya tarik wisata Pesanggrahan Menumbing.
“Sebenarnya selama ini Pesanggrahan Menumbing memang sudah indah sekelas bintang lima yang merupakan cagar budaya peringkat nasional, yang tentunya harus terus dikembangkan ke depan agar lebih menarik lagi, namun tetap mengacu kepada peraturan perundang-undangan, baik itu pariwisata, cagar budaya dan lingkungan hidup,” kata Ali.
Dikatakannya, Bukit Menumbing sebagai ikon pariwisata sejarah Bangka Barat akan terus dikembangkan. Bahkan tahun 2021 lalu, pihaknya telah membuat dua
Detail Engineering Design ( DED ) untuk pengembangan kawasan bersejarah Pesanggrahan Menumbing, yakni DED Air Sumber dan DED Revitalisasi Kawasan Bersejarah Pesanggrahan Menumbing.
” Itu tujuannya guna menata kawasan yang ada dan jika ada perubahan dikembalikan ke bentuk aslinya,” sambung dia.
Selain itu kerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB ) Jambi akan terus dilanjutkan. Bahkan menurut Ali, tahun ini pihak BPCB akan melakukan kajian pemugaran untuk seluruh Cagar Budaya ( CB ) yang ada di Menumbing. Rencananya tahun 2023 pemugaran tersebut segera dilaksanakan di setiap CB yang ada. ( SK )