BANGKA — Sejumlah penambang di perairan kianak, Kecamatan Riausilip, lari kocar-kacir dan terjun ke sungai, lantaran didatangi tim Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (13/12) siang.
Kondisi lokasi yang didatangi petugas pada saat itu adalah hutan bakau, yang nampak sudah hancur akibat dihajar penambang.
Sebanyak 42 orang personil Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung diterjunkan menyisuri perairan teluk kelabat dalam guna melakukan penertiban tambang yang beroperasi di luar IUP yaitu di perairan Dante, Kianak dan Mengkubung.
Direktur Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, melalui Kasubdit Patroli AKBP Andreas Purwanto mengatakan, pada penertiban kali ini sebanyak 4 unit ponton diamankan.
” Iya. 4 unit yang diamankan. Tadi ke kianak dante dan mengkubung. Kami ingatkan para penambang untuk bekerja di IUP. Dan kalau bisa mengikuti aturan, supaya bisa mengangkat perekonomian. Kalau ada lagi yang bekerja, ya, kita tindak lagi,” kata AKBP Andreas di pelabuhan Mantung Belinyu.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung Kompol Indra Feri Delimunte mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan siapa pemilik dari 4 unit ponton yang diamankan ini.
” Kita akan selidiki siapa pemilik ponton yang kami amankan ini. Dan kalau masih ada lagi yang nambang di perairan Dante, Kianak dan Mengkubung tetap kami lakukan penindakan lagi,” ujar Kompol Indra.
Dikatakan Kompol Indra, pada saat mendatangi penambang di perairan Kianak, sejumlah penambang lari dan melompat dari ponton.
” Tadi pas kita di Kianak, banyak yang lari. Lompat dari ponton, kami lihat juga hutan bakau sudah habis,” bebernya. (Randhu)