PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, memimpin Rapat terkait Pencapaian Target Realisasi Investasi dan Hilirisasi Logam Timah di Provinsi Babel, Selasa (10/1/2023) di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Babel.
Dirinya mengatakan, tak perlu khawatir, sebab dukungan pemerintah sudah lebih dari cukup dan lebih dari serius untuk mendukung para investor yang ingin berinvestasi di Babel.
Namun dirinya mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi catatan dalam rapat ini. Pertama, Pemprov Babel terlebih dahulu perlu memastikan kawasan industrinya.
“Jadi nanti dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan didukung oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Pemprov Babel dan dinas terkait. Kita pastikan betul Sadai, Tanjung Ular, dan Suge siap secara fisik infrastruktur dan tata kelolanya, kita sediakan lahannya,” ungkapnya.
“Kedua, nanti hasil pokja ini, kita akan mengundang pelaku langsung untuk membahas secara lebih detail. Kemudian tadi kebijakan-kebijakan termasuk pasokan gas, insentif ini itu, kita tunggu mintanya apa, kita cari jalan keluar,” jelasnya.
Terakhir catatan Ridwan adalah, dirinya akan fasilitasi perizinan, lingkungan, amdal dan berharap prosesnya bisa lebih cepat di tingkat kementerian.
“Walaupun hilirisasi timah dan silika bukan hal mudah, akhir minggu depan akan saya undang lagi untuk membahas tentang kawasan dan bisnis plan, saya akan tindak lanjuti. Kita akan teruskan kegiatan ini, kita akan melangkah maju sesuai hasil,” harapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi, yang hadir dalam rapat ini menyebutkan, agar hasil rapat ini menjadi konkret, perlu adanya satu atau dua kawasan industri timah terintegrasi, dari hulu ke hilir.
“Ada kawasan untuk industri pasir silika. Minimal kalo boleh usul, 300 hektar. Kami usul perlu ada timeline, kapan usulan dari provinsi yang kira-kira untuk lokasi paling baik yang diusulkan kepada pengusaha, siapa yg mau jadi operator. Perlu ada hasil rapat ini, usulan ke pusat untuk melaksanakan maka akan membuat dua hal, timah terintegrasi dan satu lagi untuk pasir silika,” terangnya. (*)
Sumber: Dinas Kominfo