PANGKALPINANG – Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil, menggelar perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzil Tahun 2022 di Rumah Dinas Walikota Pangkalpinang, Sabtu (28/1/2023).
Perayaan imlek pertama kali digelar di rumah dinas tersebut terasa meriah, karena dihadiri tokoh-tokoh tionghoa yang ada di Kota Pangkalpinang.
Dalam sambutannya Maulan Aklil mengatakan, perayaan Imlek tahun ini merupakan sejarah, karena baru pertama kali diadakan di Rumah Dinas Walikota Pangkalpinang.
“Kami bangga dengan keberagaman kita satu kebersamaan, tidak ada perbedaan. Kita tandakan bahwa hari ini tonghin fan ngin jitjong. Jangan coba-coba ada konflik sara, wali kota akan menjaganya,” kata Molen sapaan akrab Walikota Pangkalpinang.
Ia menambahkan, toleransi antar umat beragama ini harus terus terjaga di Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang.
“Jangan sampai kita tidak menunjukkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Babel harus masuk terus lima besar kerukunan umat beragama,” ujarnya.
Molen juga menyampaikan permohonan maaf kepada para tamu yang hadir, apabila dalam penjamuannya tidak sesuai yang diharapkan.
“Dalam kebersamaan hari ini belum meriah mohon maaf seadanya. Tapi artinya mulai dari sini menimbulkan marwah baru, bahwa sara tidak ada. Kita tunjukkan kebersamaan mulai dari titik nol, dari perbedaan menjadi suatu kekuatan kita bersama,” tuturnya.
Ia juga menegaskan kepada para investor yang ingin masuk ke kota Pangkalpinang. Menurutnya, Pemerintah Kota Pangkalpinang tidak memungut biaya kepada Investor.
“Sampaikan kalau ada apa-apa, investasi di kita tidak ada wani pironya. Saya lakukan untuk Pangkalpinang, PAD untuk pembangunan infrastruktur dan banjir. Saya butuh dukungan dari pengusaha terutama chingin Tionghoa,” tegasnya.
“Pangkalpinang kalau dibiarkan begini terus mau jadi apa. Terlalu kerdil kalau hanya memikirkan politik identitas. Mari kolaborasi kita bangun Pangkalpinang,” sambungnya.
Dikatakannya, menjadi pemimpin amanah harus punya ketulusan membangun kota Pangkalpinang. Untuk itu ia meminta kepada masyarakat bersama-sama menjadikan Kota Pangkalpinang lebih baik lagi.
“Pangkalpinang punya aset luar biasa. Saya punya jargon SENYUM, karena terkenal ramah tamah sopan tidak pernah konflik Sara. Mengembalikan norma dan budaya, dulu saya pakai jargon SENYUM. Saya siap buat perubahan menjadi lebih baik lagi ke depannya. Saya mohon bantu kami, agar Pangkalpinang jauh lebih baik lagi,” kata dia.
“Semoga perayaan Imlek ini bisa menjadi daya ungkit leverage menandakan bahwa ekonomi harus digenjot lagi, kota kecil yang merawat keberagaman,” tutupnya.
Sementara itu, anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung, Rudianto Tjen, mengajak masyarakat lebih kompak lagi demi kemajuan Kota Pangkalpinang yang lebih baik.
“Saya bangga karena banyak wali kota yang merayakan Imlek diundang. Pak Molen ini walau tidak merayakan Imlek, tapi mengadakan Imlek bersama di Rumdin. Saya harap bukan hanya memikirkan Pangkalpinang, tapi Bangka Belitung secara keseluruhan. Babel punya sejarah panjang,” kata dia.
Menurut legislator PDI Perjuangan itu, acara Imlek di Rumah Dinas Walikota yang muslim baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
“Mungkin satu-satunya walikota muslim yang melaksanakan Imlek bersama di rumah dinas wali kota. Kita terus gelorakan fan ngin tongin jitjong, hidup sejahtera antar umat agama, suku dan budaya. Kita harap Babel seperti jaman dulu,” ujarnya.
“Saya mohon bantuan Pak Molen, dan terimakasih sudah memulai mengembalikan kondisi awal Babel ke seperti sedia kala,” tutupnya. (Dika)