BANGKA TENGAH – Ritual adat murok jerami suku Mangkanau, digelar di kawasan persawahan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen padi musim ini.
Acara dibuka oleh Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, dihadiri Dirjen PDP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, juga Bupati Bangka Tengah.
Sejumlah pejabat dan pimpinan hadir dalam acara tersebut, antara lain Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Babel, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Bateng, Pelaksana Tugas Kepala BSIP Kepulauan Bangka Belitung, GM PLN UIW Bangka Belitung, serta stakeholder lainnya.
Pelaksana tugas Kepala BSIP Kepulauan Bangka Belitung, Agus Wahyana Anggara, menyampaikan Desa Namang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil beras di Bangka Belitung.
“Beras yang diproduksi di sini sangat laku di pasaran. Masyarakat Bangka Belitung terbiasa mengkonsumsi beras Namang” jelasnya.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edi Romdhoni.
“Beras Namang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Babel,” ujarnya.
Hal yang menarik adalah terdapat varietas padi lokal yang terkenal di Desa Namang, yaitu Padi Mahadi. Padi ini pertama kali dibawa dari Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan oleh seorang petani Desa Namang.
Padi Mahadi termasuk berumur genjah, dengan umur panen 100 hari setelah tanam. Tinggi tanamannya 65-70 centi meter, dan gabahnya tidak mudah rontok dari malai. Beras varietas Mahadi berupa beras merah dengan tekstur nasi pulen, sehingga banyak disukai oleh masyarakat.
BSIP Kepulauan Bangka Belitung bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah, telah melakukan upaya mendaftarkan Padi Mahadi ke PVTPP untuk melindungi dan melestarikan Padi Mahadi sebagai varietas padi lokal Kepulauan Bangka Belitung.
Apabila telah memiliki tanda daftar varietas, Padi Mahadi dapat dimanfaatkan lebih luas, sehingga masyarakat memperoleh nilai ekonomi dari varietas lokal tersebut. (*)
Sumber: BPTP Balitbangtan Babel