BANGKA SELATAN — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, akan membuat Kecamatan Lepar Pongok dan Kepulauan Pongok lebih membuka diri, dengan mempermudah akses transportasi. Sehingga nantinya, akan memudahkan berkembangnya sektor perekonomian masyarakat di dua wilayah ujung selatan Pulau Bangka itu.
“Insya Allah, tahun depan kita membuka isolasi transportasi di Pulau Lepar dan Pongok ini dengan adanya dermaga, tidak setengah-setengah lagi. Dengan adanya dermaga, pelayanan Ro-Ro bisa dilaksanakan, distribusi logistik kita lebih bagus,” ujar gubernur saat kunjungan kerja ke SMA Negeri 1 Kepulauan Pongok, Selasa (8/11/21).
Masyarakat nelayan maupun petani di kedua daerah juga akan merasakan dampak positifnya dengan adanya pembukaan akses transportasi yang menghubungkan langsung Pulau Bangka-Lepar Pongok-Kepulauan Pongok-Selat Nasik, dan Tanjungpandan. Dengan begitu, roda perekonomian masyarakat dapat semakin meningkat, karena akan mempengaruhi jumlah pangsa pasar.
“Jadi hasil tangkapan atau panen orang tua kalian Insya Allah bisa dibawa keluar dengan ongkos lebih murah. Artinya, bisa dipasarkan keluar dan nilainya (nilai jual) bisa lebih tinggi. Nilai tukar petani, nelayan lebih meningkat. Ujungnya Insya Allah bisa sejahtera, ini di sektor ekonominya,” ungkapnya.
Sektor pendidikan pun, dijelaskan Gubernur Erzaldi di hadapan guru dan siswa SMA Negeri 1 Kepulauan Pongok, juga akan berperan. Guru di sekolah tersebut dituntut untuk inovatif dan kreatif dalam memberikan ilmu entrepreneur kepada para siswanya, bagaimana memaksimalkan potensi yang ada di daerah mereka sendiri.
“Jangan nanti orang datang ke sini hanya lihat-lihat, tapi kita tidak mengelolanya karena kita tidak mampu, karena guru tidak pernah mengajarnya. Akademik menjadi sarana untuk berpikir apa yang dibutuhkan untuk dunia industri, kalau dunia akademik tahu akan itu, tidak akan ada pengangguran,” bebernya.
Para siswa, dengan jiwa entrepreneur yang sudah ditanamkan sejak awal, diharapkan akan melahirkan diri mereka sebagai sumber daya manusia (SDM) yang dapat diandalkan oleh daerah. Selain itu, baik siswa, guru, maupun masyarakat luas, ditegaskan Gubernur Erzaldi, harus mampu menangkap peluang bisnis yang ada dengan pemanfaatan produk hasil laut mulai dari hulu hingga hilir.
“Tantangan ke depan tinggal bisa tidak SDM di Kepulauan Pongok ini menangkap peluang itu. Apa peluangnya, bermacam, yang pasti hulu harus dihilirisasikan. Kalau misalnya orang tua kalian punya cumi, jangan hanya dijual mentahnya begitu saja, tapi harus dikelola, packaging, baru dijual,” pungkasnya.
Agar program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel ini dapat terpenuhi sesuai harapan, perlu adanya dukungan semua pihak di kedua pulau tersebut. Untuk itu, Gubernur Erzaldi meminta kepada kepala SMA Negeri 1 Kepulauan Pongok untuk berkomunikasi dengan para orang tua siswa.
“Saya minta kepala sekolah kolaborasikan ini segera dengan para orang tua. Saya tegaskan kembali, SDM yang terbentuk adalah SDM yang bisa menjawab tantangan ke depan. Jangan biarkan pekerja dari luar karena kita tidak bisa membaca peluang,” pungkasnya. (*)
Sumber : Kominfo