PANGKALPINANG – Perpustakaan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan fasilitas yang menjadi bagian dari pembangunan di Negeri Serumbun Sebalai, khususnya pembangunan sumber daya manusia melalui penataan informasi, agar masyarakat dapat mengikuti perkembangan sekaligus juga belajar dari tempat-tempat lain.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, dalam sambutannya di acara peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Provinsi Babel di Komplek Perkantoran Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Rabu (15/3/22).
“Pembangunan gedung perpustakaan ini termasuk cepat sejak peletakan batu pertama pada bulan Juli lalu, dan Pemprov akan mendukung penataan selanjutnya, mulai landscape dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dirinya bersukur dan berterimakasih pembangunan ini berjalan dengan baik dan sudah siap untuk melakukan layanan perpustakaan.
“Bagi kita, perpustakaan adalah jendela dunia apalagi pada masa perkembangan teknologi yang luar biasa ini, kita tidak lagi bisa melihat perpustakaan hanya tempat sekelompok orang tertentu membaca buku, tetapi perpustakaan adalah sebuah objek yang sentral dimana masyarakat dapat melakukan interaksi,” jelasnya.
Dikatakannya, prioritas yang paling utama sebagaimana arahan Bapak Presiden adalah pengembangan sumber daya manusia, dan perpustakaan adalah mesinnya selain dari sekolah-sekolah.
“Di sinilah tempat kita mengakumulasikan pengetahuan dan informasi, sekaligus menggali semua informasi yang ada,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan untuk tidak menjadikan perpustakaan ini sebagai menara gading yang kegiatannya tidak berisi, tetapi mari kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang produktif dan menarik namun juga cukup kekinian, dengan membuat daya tarik tersendiri.
Misalnya membuat kafe, pertunjukan musik, diskusi, bedah buku, mendatangkan tokoh, hal-hal yang dapat meningkatkan nilai manfaat dari keberadaan perpustakaan.
“Mari kita membuat kegiatan yang tidak mengisolir perpustakaan ini dari kehidupan sehari-hari, tapi menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” pungkasnya.
Selain itu, dirinya mengusulkan untuk mengundang anak-anak SMA, mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh kebudayaan, untuk mengadakan acara perkenalan terhadap perpustakaan provinsi ini, dengan mengundang juga pejabat dari perpustakaan nasional.
“Jadikan perpustakaan provinsi ini sebagai salah satu simpul dari peradaban dunia,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI, Ofy Sofiana berharap agar gedung ini dapat dimanfaatkan maksimal dalam memberikan layanan perpustakaan bagi masyarakat di Prov. Kep. Babel.
Ia juga berharap dukungan Penjabat Gubernur Babel dalam upaya melengkapi layanan perpustakaan tersebut, yang salah satunya melalui pelaksanaan program dan kegiatan perpustakaan, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Perpustakaan mempunyai peranan strategis dalam pembangunan manusia Indonesia karena perpustakaan adalah ruang belajar yang tidak memiliki batasan ruang dan waktu tidak seperti proses belajar di sekolah yang memiliki batasan-batasan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pemprov Babel , Rakhmadi, berharap gedung ini dapat bermanfaat bagi publik secara umum.
Pemilihan gedung perpustakaan di Komplek Perkantoran tidak lain karena hampir semua kegiatan kampus berada di wilayah perkantoran gubernur ini, sedangkan jangkauan tidak terlalu membutuhkan waktu, kurang lebih 15 menit.
Sedangkan kelengkapan sarana dan prasaranya, pihak pemprov sudah mulai bergerak sesuai planning, terutama pada literasi yang sudah berjalan manual, digital bergerak dengan bilingual secara hybrid.
“Gedung ini adalah milik publik, milik kita semua, yang akan kita gunakan dalam masalah pembelajaran baik bagi publik itu sendiri, masyarakat intelektual, pemustaka-pemustaka pelajar, mahasiswa, dan juga organisasi,” ujarnya.
“Gedung ini setiap bulan akan ada event literasi, tujuannya, memberikan layanan. Untuk itu, bagi semua masyarakat mari bergabung, tingkatkan indeks literasi membaca di Bangka Belitung,” pungkasnya. (*)
Sumber: Dinas Kominfo