BANGKA TENGAHHEADLINE

Pemkab Bateng Ikut Rakornas Pengendalian Inflasi Menjelang Idul Fitri

80
×

Pemkab Bateng Ikut Rakornas Pengendalian Inflasi Menjelang Idul Fitri

Sebarkan artikel ini

BANGKA TENGAH – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui zoom meeting di Smart Meeting Room, Senin (27/03/2023).

Rakornas kali ini difokuskan untuk membahas ketersediaan, distribusi, dan harga pangan pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM, Ali Imran, mengatakan saat ini untuk stok pangan khususnya bahan pokok dan bahan penting relatif cukup, karena distribusi dari daerah lain, seperti Palembang masih lancar.

“Untuk distribusi pangan di bulan Ramadhan hingga saat ini terpantau masih aman. Ada tiga distributor di Bangka Tengah beserta Bulog masih lancar dan tersalurkan. Hanya saja untuk harga mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan, seperti beras premium,” ucapnya.

Ali juga menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan inflasi diantaranya, yaitu memastikan ketersediaan barang, memantau kelancaran distribusi, dan melakukan operasi pasar.

Sementara Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyampaikan ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga, diantaranya cabai rawit merah, bawang putih, jagung, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

“Untuk produksi pangan sebenarnya sudah cukup, kecuali untuk bawang putih karena sampai sekarang kita masih impor dari luar. Tetap harus dipantau pendistribusian pangan saat ini untuk mencegah terjadi distrubusi tertahan di distributor,” kata Tito.

Kenaikan harga tersebut bisa ditangani dengan kerja sama antar daerah dan melalui gerakan tanam terutama untuk cabai rawit merah.

Selain itu, Tito juga menekankan kepada Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan bahwa kenaikan harga jagung harus dikendalikan karena kenaikan harga jagung akan memicu kenaikan harga daging ayam ras dan produk turunannya.

“Untuk ketersediaan produk lain seperti minyak goreng, masih relatif cukup dengan harga stabil, tapi perlu menjadi perhatian, kita harus meyakinkan bahwa domestic market obligation dari para produsen crude palm oil kelapa sawit betul-betul harus disisihkan untuk produksi, kemudian setelah produksi jangan sampai berhenti di distributor, harus benar-benar tersalurkan,” demikian Tito. (*)


Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah