HEADLINEPEMPROV BABEL

Penjabat Gubernur Bawa 2 Permasalahan Ini ke Kementerian

76
×

Penjabat Gubernur Bawa 2 Permasalahan Ini ke Kementerian

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah mendatangi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Suganda bersama Kepala OPD terkait menemui Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Agus Suherman, di Gedung Mina Bahari 2, Rabu (10/5/23).

Tujuan kedatangannya untuk melaporkan keadaan Babel saat ini. Selama menjalankan tugasnya yang masih satu bulan lebih ini, Suganda sudah menerima banyak keluhan dari masyarakat, khususnya nelayan, terkait permasalahan pendangkalan muara sungai yang perlu dilakukan pengerukan.

“Berdasarkan hasil diskusi kami, yang memiliki kewenangan untuk permasalahan ini adalah pihak KKP. Makanya kami ke sini untuk melakukan audiensi, agar bisa segera ditindaklanjuti,” ungkap Suganda.

Kalau dibiarkan, lanjut Suganda, permasalahan pendangkalan muara sungai ini bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggungjawab, mengingat Indonesia sudah memasuki tahun politik.

“Kalau misal tidak kita ambil alih, nanti takutnya ditangani oleh pihak-pihak yang tidak seharusnya. Mana sebentar lagi kan kita mau Pemilu, nanti takutnya permasalahan pendangkalan ini bisa menjadi pemicu kegaduhan di masyarakat. Jadi, kami mohon kalau bisa tindak lanjutnya ini dalam waktu dekat, sekitar satu atau dua minggu ini,” kata Suganda.

Tak hanya menghindari kegaduhan, Suganda juga tidak mau adanya kendala pada masyarakatnya. Menurutnya, apabila pengerukan tersebut segera dilakukan, maka masyarakat pun akan untung, hal ini juga bagus untuk roda perekonomian di Babel.

Permasalahan lain yang disampaikan oleh Suganda, yakni terkait TPI Muara Sungai Baturusa yang perlu dibenahi dan diambil alih dari Pemerintah Kota Pangkalpinang ke Pemprov Babel. Termasuk juga pembangunan pasar induk di dekat TPI tersebut.

“Kita belum ada pasar induk. Untuk itu, rencananya mau dibangun pasar induk di dekat TPI Muara Sungai Baturusa. Selain itu, kita juga mau mengambil alih lahan di sana,” beber dia.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Agus Suryadi, mengatakan pengerukan pada beberapa titik muara sungai yang ada di Babel perlu segera dilakukan.

Karena jika tidak segera dikeruk bisa menyebabkan inflasi, maka pendangkalan tersebut menghambat para nelayan untuk berangkat ke laut mencari ikan.

“Pengerukan ini perlu untuk segera dilakukan, karena menekan hambatan nelayan untuk melaut. Bisa menjadi salah satu cara menyukseskan program nasional, yakni penangkapan ikan terukur,” kata Agus Suryadi.

Agus Suherman merespon positif apa yang disampaikan Penjabat Gubernur Babel. Menurut dia, hal ini sejalan dengan program utama kelautan dan perikanan untuk ekonomi biru, yakni di antaranya:

1. Memperluas wilayah konservasi dengan target 30% luas laut NKRI.

2. Penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dan zona penangkapan.

3. Pengembangan budidaya laut, pesisir dan air tawar (darat) yang ramah lingkungan.

4. Pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau-pulau kecil.

5. Penanganan dan pengelolaan sampah laut melalui program bulan cinta laut.

“Apapun programnya, tentu akan kami dukung dan bantu. Untuk permasalahan pengerukan akan segera dilakukan dan jangan digantung,” kata dia. (*)


Sumber: Dinas Kominfo