BANGKA BARAT – Drama kejar – kejaran menggunakan sepeda motor sempat mewarnai penangkapan terduga pelaku pengedar sabu – sabu berinisial RR ( 22 ), warga Perumahan PT. GSBL Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Minggu ( 23/7/2023 ) dini hari.
Pria tersebut diburu personel Polres Mentok saat Unit Reserse dan Intel sedang melakukan patroli. Ketika itu mereka menemukan RR yang gelagatnya mengundang kecurigaan polisi. Saat didekati, RR malah tancap gas dengan sepeda motor Jupiter MX-nya dan terjadi lah kejar – kejaran dengan anggota Polsek Mentok.
“Pada saat itu kami coba untuk mendekat dan pelaku ini lari. Kami pun melakukan pengejaran,” jelas Kapolsek Mentok AKP Baskara Githea Erlangga
saat Konferensi Pers di Gedung Catur Prasetiyo, Mako Polres Bangka Barat, Rabu ( 26/7/2023 ) siang.
Sayangnya pelarian RR gagal dan terhenti saat sepeda motor yang ia kendarai tergelincir di Gang Matoa Kampung Pait Jaya, Desa Belo Laut. Polisi pun segera menangkap dan melakukan penggeledahan.
“Alhamdulillah, tanpa upaya paksa pelaku ini tergelincir kemudian jatuh dan kami geledah dan kami menemukan barang bukti. Kasus ini masih akan kami kembangkan,” tutur Baskara.
Barang bukti yang ditemukan dari RR 18 paket klip bening diduga berisi sabu – sabu yang dibungkus dengan lakban hitam, berat bruto 4, 31 gram. Barang bukti lainnya antara lain satu sepeda motor dan handphone.
Sementara itu Sat Resnarkoba juga meringkus satu terduga pelaku pengedar lainnya berisinial RK ( 25 ), warga Kampung Air Terjun, Kelurahan Sungai Daeng, Kecamatan Mentok.
Kasat Res Narkoba Polres Bangka Barat AKP Eddy Yuhansyah mengatakan, RK diringkus pada Minggu ( 16/7/2023 ) di sekitaran waduk Jalan Raya Peltim, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Mentok.
“Barang bukti yang kita amankan berupa 28 paket plastik klip bening diduga berisi sabu berat bruto 3,332 gram, tas selempang, handphone dan satu sepeda motor,” ujar Eddy.
Sementara itu RR yang mencoba melarikan diri mengaku baru mengambil barang haramnya. Nahas di perjalanan dia bertemu polisi. Karena takut dia pun tancap gas berniat kabur.
“Baru mau pulang takut ditangkap. Mau cepat sampai ke rumah tapi merasa mau ditangkap polisi juga. Emang ada bawa barang. Saya makai sambil rencana ngedar juga,” ucap RR.
Menurut pengakuan RR dia mendapatkan sabu dari seseorang di Lapas Pangkalpinang, namun ia mengaku tidak mengenal orangnya. RR mengaku hubungan dengan sang bos melalui seorang teman asal Kecamatan Mentok sebagai perantara.
“Ada perantara komunikasi lewat WhatsApp. Belum tahu mau ngedar kemana belum ada instruksi dari orangnya. Sama perantaranya kenal tapi jarang ketemu. Waktu jatuh luka juga di tangan sama kaki,” kata RR. ( SK )