HEADLINEHUKRIM

Pencurian Lempeng Timah di Unmet Melibatkan Orang Dalam

136
×

Pencurian Lempeng Timah di Unmet Melibatkan Orang Dalam

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT – Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, AKP Ogan Arief Teguh Imani mengatakan, penangkapan tersangka pencurian lempeng timah sisa peleburan di Unmet Mentok berawal dari laporan Satpam PT. Timah.

Anggota Satuan Reskrim bekerja sama dengan Satpam mengamankan IDW ( 41 ), pelaku pencurian yang juga berstatus karyawan PT. Timah pada Senin ( 31/7/2023 ) pukul 03.00 WIB di Pabrik Peleburan Timah Unmet, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Mentok.

“Informasi dari Satpam sudah sering terjadi pencurian lempengan timah. Lalu pihak PT Timah menginformasikan kepada Reskrim dan kami menurunkan tim. Akhirnya kami mengetahui identitas pelaku dan langsung menangkap pelaku tersebut,” ujar Ogan saat Konferensi Pers di Mako Polres Bangka Barat, Jum’at ( 11/8/2023 ).

Menurut Ogan, saat beraksi sang pelaku menerobos masuk ke gudang peleburan timah malam hari, bekerja sama dengan pegawai ” orang dalam ” komplotannya.

“Dia bekerja sama tiga orang untuk mengambil lempengan. Mereka memang komplotan orang dalam situ, pegawai,” cetus Ogan.

Selain mengamankan pelaku, pihak Reskrim juga masih melakukan pengembangan serta memburu sang penadah atau pembeli lempengan timah sisa peleburan yang dicuri IDW.

“Kami sudah lidik penadahnya, tapi dari informasi terakhir penadah itu sudah lari ke Palembang Sumsel. Tetap kita lakukan pengejaran,” cetus Ogan.

Sementara itu modus penggelapan pasir timah menurut Ogan, Satpam pengawal kongkalikong dengan supir truk saat membawa timah dari KIP Desa Bakit, Kecamatan Parittiga menuju Mentok.

Pada kasus ini Satuan Reskrim mengamankan Satpam PT Timah berinisial RDK ( 28 ) dan rekannya ARM ( 46 ), seorang supir di Desa Tugang, Kecamatan Kelapa, Kamis ( 20/7/2023 ) lalu.

Modusnya, supir truk menjaga jarak dengan truk lainnya hingga merasa aman. Selanjutnya mereka berhenti di tempat aman, di mana komplotan mereka sudah menunggu untuk menurunkan pasir timah.

“Pada saat membawa pasir timah itu di truk dia memang sudah bekerja sama dengan orang sekitar, dan juga Satpam yang mengawal itu kongkalikong timah tersebut timah tersebut akan digelapkan,” tuturnya.

“Jadi truk itu sudah disusun rapi untuk mendapatkan jarak antar truk, ketika sudah mendapatkan jarak sudah lengah, mereka berhenti dan orang – orang sudah disiapkan komplotan mereka. Timahnya 10 kampel kerugiannya seratus juta ke atas,” imbuhnya.

Di lain pihak, IDW ( 41 ) karyawan PT Timah mengaku, sebelumnya ia sudah pernah mencuri lempengan timah, tapi hal itu sudah lama dan dirinya sempat berhenti melakukannya. Malangnya sekarang ketika melakukannya lagi ia pun tertangkap.

Menurut IDW, dia sudah dua kali menjual barang curiannya. Hasil yang didapat dari menjual lempengan timah tidak pasti, karena tergantung harga yang kerap berubah.

Tapi untuk aksi kali ini ia mengaku hanya mengambil barang saja, urusan lainnya ia tidak tahu. Dia tidak menampik sebelum dijual, lempengan itu dilebur dan dicetak lagi.

“Rencana ini kan kalau berhasil ada ( orang ) bagian yang di luar, kita tidak tahu menahu. Cuma kita taunya langsung hasil. Jadi saya cuma ngambil yang lainnya urusan mereka. Iya, dicetak lagi,” ujarnya.

Modus pencurian menurut IDW, lempengan timah sisa peleburan yang masih panas dibiarkan dingin. Setelah itu baru ia beraksi menggunakan angkong atau arco untuk menyelundupkannya ke luar pabrik melalui lubang yang ada di pagar yang sudah disiapkan.

Berbeda dengan IDW, Satpam PT Timah berinisial RDK ( 28 ), mengaku baru sekali melakukan penggelapan. Nahas, sebelum mencicipi hasilnya dia sudah keburu tertangkap.

Menurutnya, sebelumnya supir truk pengangkut timah pernah mengajaknya, tapi ia menolak. Namun pada ajakan berikutnya dia pun terpengaruh.

“Baru sekali, supir itu ngajak jadi terpengaruh. Yang pertama nggak mau, tapi yang ini saya baru mau. Upah belum sempat menerima. Timah itu dari Bakit mau dibawa ke Mentok,” tuturnya. ( SK )