BANGKA BARAT – Nasib malang menimpa Wahyu ( 19 ), warga Gang Sinar Menumbing RT 003 RW.003, Kelurahan Sungai Daeng, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Uang bantuan dari para donatur untuk kedua orang tuanya yang sedang sakit, ludes dikuras penipu mengatasnamakan Baim Wong.
Uang sejumlah Rp28 juta yang tersimpan di rekening atas nama dirinya itu rencananya akan digunakan untuk keperluan berobat kedua orang tuanya, untuk makan sehari – hari serta untuk membangun kamar mandi kecil.
Berawal dari main TikTok, Wahyu tertipu seseorang yang mengaku Baim Wong mengiming – iminginya hadiah Rp20 juta.
Wahyu yang polos tidak menduga jika dirinya telah terjebak modus sang penipu yang menggunakan foto profil artis yang suka bagi – bagi hadiah itu, hanya menuruti perintah dari orang yang meneleponnya.
“Awalnya main TikTok, di situ melihat ada akun yang dapat hadiah itu. Kemudian ada yang nelpon dari Baim Wong minta nomor rekening, akhirnya bobol ATM,” jelas Wahyu dengan mata nanar saat ditemui di rumahnya, Selasa ( 5/9/2023 ).
Bahkan menurut Wahyu, dirinya sampai transfer uang tiga kali kepada sang penipu yang ia sangka hendak membantu keluarganya. Tapi bukannya dapat hadiah, saldonya malah ludes dikuras Baim Wong palsu tersebut.
Akibatnya mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Apalagi kondisi kedua orang tuanya yang lumpuh, memaksa mereka hanya bisa menunggu bantuan orang lain.
Kondisi ayahnya Munzir ( 54 ) tidak kunjung membaik, setelah mengalami kelumpuhan akibat tertimpa tanah saat bekerja di Tambang Inkonvensional. Sudah enam tahun ia hanya bisa tergolek di atas dipan di dalam gubuknya.
Demikian juga dengan sang ibu Rosdiana ( 53 ), juga mengidap stroke sejak tujuh bulan lalu tidak bisa beraktivitas lagi. Kondisi tersebut membuat keluarga mereka terpaksa makan dari bantuan orang lain, karena tidak ada yang bisa mencari nafkah.
Sementara Wahyu harus putus sekolah, karena harus merawat kedua orang tuanya.
Munzir (53 ) dan istrinya, Rosdiana ( 52 ) serta Wahyu tinggal di rumah berdinding papan dan beratap seng di Gang Sinar Menumbing. Gubuk tersebut dibangun seadanya menumpang di lahan milik orang lain.
Kondisi yang serba sulit membuat Munzir hanya bisa menunggu nasib berharap penyakitnya akan sembuh. Upaya untuk berobat dari rumah sakit hingga ke terapi dan lain – lain sudah ia tempuh, namun belum menunjukkan hasil apapun.
“Masih kayak dulu malah tambah parah. Kalau berobat itu mungkin belum jodohnya padahal sudah ke mana – mana. Kalau ada yang ngajak berobat ke tempat lain basing lah ( terserah ). Makan disuap, tapi saya nggak bisa apa – apa, hanya terbaring saja,” ucap Munzir. ( SK )