HEADLINEKAMTIBMAS

Dirut Perumdam Minta Bantuan Satpol PP

77
×

Dirut Perumdam Minta Bantuan Satpol PP

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT – Daerah Aliran Sungai Puput Kelurahan Sungai Daeng, Kecamatan Mentok, yang menjadi salah satu sumber air Perumdam Tirta Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat terganggu oleh aktivitas penambangan bijih timah.

Padahal sejumlah sumber air Perumdam saat ini sudah menyusut akibat musim kemarau. Hal itu menjadi kendala distribusi air ke para pelanggan, khususnya di wilayah Kecamatan Mentok.

Apalagi di musim krisis air seperti sekarang ini, perusahaan air minum Kabupaten Bangka Barat itu sedang mencoba mengoptimalkan sumber air Sungai Puput, yang letaknya berdekatan dengan Kantor Perumdam untuk memenuhi kebutuhan air bagi para pelanggan.

Direktur Perumdam Tirta Sejiran Setason, Najamuddin mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kasat Pol PP Bangka Barat untuk mengatasi masalah penambangan tersebut.

“Kemarin kita sudah koordinasi ke Pak Kasat Pol PP agar menurunkan tim ke sana, lakukan persuasif agar mereka mengangkat mesin tambang dan tidak melakukan pertambangan di sana. Karena untuk sementara air itu kami akan gunakan,” jelas Najamuddin, Rabu ( 20/9/2023 ).

“Air di Sungai Puput ini debit alirannya lumayan sekitar 25 liter per detik. Itu bisa mengatasi krisis air bersih di Mentok sampai bulan Oktober dan November dengan catatan para penambang tidak melakukan aktivitas. Jadi air itu bisa dimanfaatkan,” sambung dia.

Sementara itu Kasat Pol PP Bangka Barat Sidarta Gautama mengatakan, pihaknya telah melakukan pembersihan DAS Sungai Puput. Namun menurut dia penyebabnya bukan penambangan menggunakan mesin.

“Sudah selesai, laporan itu kami terima pekan kemarin. Tidak banyak itu hanya melimbang, bukan orang menambang pakai mesin. Ada juga yang tidak menambang, tapi air itu dibuat dam untuk dialirkan ke kolam ikannya,” jelas Sidarta.

Dikatakannya memang beberapa pekan sebelumnya sempat ada aktivitas penambangan di dua titik. Namun saat ini pihaknya sudah membersihkannya.

“Dua titik itu sudah kita tertibkan, sampai sekarang belum ada lagi kegiatan itu sudah kami cek dan kami pantau. Tetap kami pantau terus karena orang PDAM kalau melihat air keruh, pasti ada tambang dan akan kita telusuri lagi,” ujarnya. ( SK )