HEADLINEPEMPROV BABEL

Suganda Sampaikan Hal Ini Saat Dialog Kebangsaan

70
×

Suganda Sampaikan Hal Ini Saat Dialog Kebangsaan

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bersama Densus 88 Anti Teror Satgaswil Babel menggelar dialog kebangsaan.

Dialog kebangsaan ini mengusung tema “Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, Merawat Kesatuan dalam Perbedaan Menuju Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 yang Aman dan Damai”.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu di Kantor Gubernur Babel, Selasa (3/9/2023).

“Fenomena radikalisme dan terorisme merupakan ancaman global yang sangat mencemaskan karena tidak ada negara di dunia ini yang terbebas dari bahaya ini,” kata Suganda dalam sambutannya saat membuka dialog tersebut.

Ia menambahkan dialog kebangsaan yang melibatkan instansi vertikal dan OPD di lingkup Pemprov Babel ini sangat penting untuk mencari solusi bersama guna mencegah dan memerangi radikalisme serta terorisme, yang tidak mengenal batasan agama, suku, atau ideologi politik.

Oleh karena itu, Suganda mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghadapinya dengan sikap saling menghormati dan berdialog.

“Perbedaan yang ada di dalam masyarakat merupakan suatu alasan untuk bersatu, bukan untuk terpecah-belah,” ujarnya.

Menurut Suganda, dengan memiliki pemahaman yang cermat dan saling menghormati adalah langkah awal yang diperlukan untuk membangun kesatuan dalam perbedaan.

Lanjutnya, sebagai contoh konkret yang dapat diambil adalah melalui program-program edukasi dan pencegahan yang terfokus pada pemahaman antaragama dan toleransi beragama.

“Kita harus berani keluar dari batasan-batasan pemikiran kita dan bersedia berdialog dengan keyakinan yang berbeda, karena hanya melalui dialog kita dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam dan membangun toleransi yang kuat,” kata dia.

Selain itu, Suganda menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat sipil. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keamanan negara dan mewujudkan pemilu dan pilkada serentak yang aman dan damai.

“Kita harus berani melapor jika menemui tanda-tanda radikalisasi di sekitar kita dan terus mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan yang memperkuat kesatuan bangsa,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Suganda, untuk menjaga harmoni dan perdamaian, perlu membangun jembatan antara perbedaan melalui dialog, pemahaman dan menghargai perbedaan.

Sehingga dapat merawat kesatuan bangsa dan mencapai pemilu dan pilkada serentak yang aman dan damai pada tahun 2024.

“Mari kita menjadi cahaya yang menerangi jalan kita melalui dialog dan cinta, dengan bersama-sama mengatasi radikalisme dan terorisme agar kita dapat mencapai kehidupan yang aman dan damai bagi seluruh bangsa,” tutupnya. (Dika)