BANGKA BARATHEADLINE

Komunitas Homestay Bangka Barat Gelar Festival Kuliner 2023

296
×

Komunitas Homestay Bangka Barat Gelar Festival Kuliner 2023

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT – Komunitas Homestay Bangka Barat, didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar Festival Kuliner Bangka Barat 2023, di destinasi wisata Pantai Batu Rakit, Kecamatan Mentok.

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, dari Sabtu hingga Minggu, tanggal 2 – 3 Desember 2023.

Bupati Bangka Barat H. Sukirman, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muhammad Ali, turut hadir di hari kedua acara tersebut, Minggu ( 3/12 ) siang.

Selain menggelar lomba membuat kue tradisional Mentok, lokasi acara juga diisi oleh sekitar 45 pelaku UMKM yang menggelar stand berjajar menampilkan barang dagangannya.

Ketua Komunitas Homestay Bangka Barat Perita Utami atau biasa disapa Tami Gano mengatakan, niat mereka menginisiasi kegiatan ini dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, antara lain mengangkat lagi citra Kota Seribu Kue yang disandang Mentok dan ingin melestarikan kue – kue tradisional khas Mentok.

“Kota Mentok mendapat julukan sebagai Kota 1000 Kue tahun 2010 dan pernah dikukuhkan pada Museum Rekor Indonesia. Bahkan dari beberapa kue tersebut sudah tercatat sebagai warisan budaya tak benda, seperti kue panganan pelite dan kue bluder,” ujar Tami Gano.

“Komunitas Homestay Bangka Barat ingin tetap melestarikan kuliner tersebut yang menjadi ciri khas kota Mentok dan memperkenalkan kue-kue tersebut kepada khalayak ramai yang mulai tergerus zaman, untuk mulai dihidangkan di acara-acara kedinasan lainnya,” imbuhnya.

Karena itu dengan menggandeng pelaku UMKM dan beberapa sponsor, pihaknya mengadakan lomba membuat kue lumpang dan tumpek ambur. Menurut dia dua jenis kue ini dipilih untuk dilombakan karena sudah jarang diproduksi oleh pelaku UMKM di Mentok.

“Kedua jenis kue ini memang mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Mungkin alasan itulah sehingga peserta yang lolos untuk mengikuti lomba ini pun hanya ada lima kelompok,” jelas Tami.

Namun Tami Gano optimis tahun depan dapat kembali menggelar event ini dengan lebih besar dan meriah serta bisa mengundang lebih banyak lagi para pelaku UMKM Bangka Barat untuk ikut berpartisipasi.

“UMKM yang mengisi stand ini mungkin baru setengah dari UMKM yang ada di Bangka Barat. Kami berharap tahun depan kita bisa lagi menyelenggarakan kegiatan ini dengan lebih besar, sehingga kita bisa menampung lebih banyak lagi UMKM dan kita bisa menggaungkan lagi kegiatan ini,” harapnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Bangka Barat H. Sukirman dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang dimotori Komunitas Homestay ini.

“Kita apresiasi dan menyambut baik inisiasi dari komunitas Homestay karena Pemda Bangka Barat melalui Dinas Pariwisatanya selalu ingin melihat adanya inisiasi,” ujar Sukirman.

Di samping itu ada beberapa pesan yang disampikan Sukirman kepada para pelaku UMKM yang hadir di Pantai Batu Rakit, di antaranya agar mereka selalu menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan kualitas dagangannya serta tidak tergiur pinjaman online ( pinjol ) untuk memodali usahanya.

“Karena kemarin main ke Desa Kundi ada ibu-ibu yang pinjamannya 2 juta menjadi menjadi 80 juta, dia jadi stress. Maka Bupati ikut campur ini jangan sampai terjadi lagi. Jadi kalian di Mentok ini kalau ada yang pinjam 5 juta jadi 50 juta, bawa nanti kita urus,” cetusnya.

Menurut dia Pemda Bangka Barat akan mendukung bila ada pelaku UMKM yang membutuhkan pinjaman modal usaha dengan harapan para pedagang serius menjalankan usahanya dan benar – benar memperhatikan kualitas, baik cita rasa maupun faktor estetikanya.

“Tentunya harus menjaga kualitas dagangan kunilernya. Harus bagus cita rasanya dan bagus penampilannya sehingga menarik perhatian pembeli. Jadi kalau cita rasanya enak walaupun jualannya di sudut manapun tetap dicari orang,” tutup Sukirman.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muhammad Ali mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan yang digelar Komunitas Homestay ini, apalagi acara seperti ini bisa memberikan kontribusi bagi pariwisata di Bangka Barat.

“Jadi di sini yang diharapkan pariwisata itu ada 3W, What to see, What to do and What to buy. Dengan adanya sajian kuliner ini tentu what to buy-nya ada, perputaran ekonomi terjadi,” ujarnya.

Disparbud sendiri menurut dia belum lama ini menggelar pelatihan untuk kesembilan kalinya, dengan target meningkatkan inovasi dan higienis sajian kuliner di destinasi wisata di Bangka Barat.

“Hari ini dipraktekkan kawan-kawan dari Komunitas Homestay Bangka Barat yang kebetulan anggotanya ada dari Dinas Pariwisata juga,” kata Ali. ( SK )


Sumber: portaldutaradio.com