HEADLINEPANGKALPINANG

Rakor Tentukan Langkah Kongkrit Pengendalian Inflasi

170
×

Rakor Tentukan Langkah Kongkrit Pengendalian Inflasi

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan, memimpin Rapat Koordinasi Triwulan IV Pembahasan Langkah Kongkrit Pengendalian Inflasi dan Rencana Pelaksanaan Sidak Harga dan Stok Bahan Pokok di Pasar dan Distributor.

Rakor tersebut digelar dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Pangkalpinang menjelang Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Smart Room Centre Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Rabu (13/12/2023).

“TPID Kota Pangkalpinang akan melaksanakan sidak ketersediaan stok dan pergerakan kebutuhan bahan pokok di pasar dan gudang distributor, pada hari Selasa tanggal 19 Desember 2023, yaitu di Pasar Pagi (Kampung Melayu) untuk bahan pokok dan bumbu-bumbuan, dan gudang distributor beras dan gula pasir di kawasan Ketapang,” ujar Lusje.

Lusje menerangkan, hasil rakor pengendalian pusat dan daerah secara online (zoom meeting) tanggal 4 dan 11 Desember 2023 lalu yang dipimpin Mendagri yakni komoditas bahan pokok yang terjadi kenaikan harga hampir di seluruh wilayah Indonesia antara lain cabe rawit, cabe merah, bawang merah, gula pasir, telur ayam ras.

Dikatakannya, harga beras sudah sedikit melandai, tetapi masih ada terjadi kenaikan di beberapa daerah. Jagung mengalami kenaikan harga, akan berdampak pada kenaikan harga Ayam Ras dan telur Ayam Ras.

“Upaya pengendalian inflasi di Kota Pangkalpinang menjelang Natal dan Tahun Baru yaitu Diskopdag, agar memantau pergerakan harga kebutuhan bahan pokok di pasar setiap hari. Meminta kepada distributor cabe merah, cabe rawit, bawang merah, dan gula pasir untuk terus menambah stok sehingga bisa memenuhi permintaan konsumen,” kata dia.

Dinas Pangan dan Pertanian, agar segera menyalurkan cadangan pangan beras dari pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat dan melakukan gerakan menanam kepada masyarakat.

“Bulog Sub Drive Bangka agar terus melakukan stabilitas pasokan dan harga pangan beras medium dan premium di pasar, untuk menjaga harga pasokan dan keterjangkauan harga,” demikian Lusje. (*)


Sumber: Dinas Kominfo