PANGKALPINANG – Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go, membuka secara resmi Forum Konsultasi Publik tentang Pemerataan Kesejahteraan dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kota Pangkalpinang Tahun 2025.
Forum konsultasi yang salah satu agendanya adalah membahas penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah untuk melengkapi dan menyempurnakan Ranwal RKPD tersebut dilakukan secara zoom meeting di Rauang Pertemuan Bappeda dan litbang Kota Pangkalpinang Rabu (24/01/2023).
Setelah sambutan pembukaan oleh Sekda Pangkalpinang, peserta rapat mendengarkan paparan dari masing masing pimpinan dan staf Organisasi Perangkat Daerah Pangkalpinang yang hadir.
Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Pangkalpinang Aprizal, S.Sos., M.Pa., memaparkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Pangkalpinang mengenai Pemerataan Kesejahteraan dan Daya Saing SDM.
”Dalam membangun semangat pemerataan kesejahteraan di tahun 2025 nanti diharapkan adanya usulan dari setiap kelurahan sehingga terjadi pemerataan program pembangunan yang tentu disesuaikan dengan anggaran,” katanya.
Menanggapi Yayasan Pembinaan Anak Cacat perlunya fasilitas umum yang bisa dinikmati semua kalangan, Aprizal mengatakan bahwa Pemerintah Kota setiap tahun konsen terhadap peningkatan Pembangunan melalui aspek ini seperti pelayanan fasilitas umum di bandara.
Sebelumnya, Apong K dari YPAC mengharapkan pembangunan fasilitas umum yang dapat dinikmati juga bagi semua kalangan.
“ Pembangunan fasilitas umum di Pangkalpinang sudah luar biasa tetapi hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang sehat, kami harap ada juga pembangunan fasilitas yang ramah anak, ramah disabilitas dan ramah lansia,” ujarnya.
Selain itu, juga didengarkan paparan dari Kepala BPS Bangka Belitung, Dewi Savitri, yang menyampaikan Capaian Pembangunan dan Capaian SDGs Kota Pangkalpinang tahun 2023.
“Capaian pembangunan Pangkalpinang tahun 2023 antara lain pembangunan Mesjid Kubah Timah, Tugu Nol Kilometer dan Tugu Remangok,” katanya.
Sedangkan Pelaksana Tugas Sekretaris DisKominfo, Suranto, mengusulkan tentang penyebaran siswa pada sekolah negeri dan swasta.
“Menanggapi masalah yang viral saat ini, banyak sekolah swasta yang tutup karena tidak adanya siswa dan juga disebabkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang sekolah unggul dan favorit,” kata dia.
Menanggapi hal ini, Aprizal mengatakan sekarang semua sekolah, sama baik itu negeri maupun swasta.
Saat ini menggunakan system zonasi tidak ada lagi istilah sekolah favorit dan unggul mengingat semua sekolah itu sama, ini yang menjadi tantang bagi sekolah bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas supaya yang dulu tidak favorit menjadi favorit.
Di akhir acara dilakukan penandatanganan berita acara hasil pelaksanaan FKP yang diikuti seluruh peserta baik dari jajaran Pemerintahan Kota Pangkalpinang, BPS Babel, Bank Sumsel Babel dan BPJS Ketenagakerjaan. (jess)
Sumber: realita.news