BANGKAHEADLINE

Ekonomi Belinyu Melemah, Dampak Kolektor Stop Beli Timah

189
×

Ekonomi Belinyu Melemah, Dampak Kolektor Stop Beli Timah

Sebarkan artikel ini

BANGKA – Sejumlah pengepul pasir timah di Kecamatan Belinyu tiarap. Mereka memilih tidak membeli timah, lantaran dipicu rasa takut ditangkap oleh pihak berwenang.

Mirisnya selain ada rasa takut, harga timah yang anjlok juga menjadi salah faktor membuat para kolektor stop membeli timah.

Ci, salah satu kolektor timah di Kecamatan Belinyu, mengaku sudah hampir satu bulan lebih tidak membeli timah dari penambang.

” Stop bro, nggak ngambil (beli timah). Kawan-kawan lain juga sama lah mungkin. Harga murah, mana razia pula,” kata Ci, Kamis (25/01) malam.

By, kolektor lainnya asal Belinyu juga merasakan hal yang sama. Hampir dua bulan dia sudah tidak membeli pasir timah.

By tak menampik sejumlah penambang yang biasa menjual timah kepadanya pun mengeluh dengan anjloknya harga timah, serta tidak ada yang membeli.

” Wah, kalau saya udah lebih sebulan. Hampir 2 bulan lah nggak beli. Parah lho sekarang ini. Penambang bukan sedikit ngeluh kita tutup. Mana harga murah gini. Kasian juga sih, biasa ada yang nambang dapat 1 sampai 2 kilo jual buat nyambung hidup,” ungkap By.

Sebelumnya, pasca Kejagung RI mengungkap kasus sindikat timah memang sudah menjadi pemicu para kolektor timah di Belinyu enggan membeli timah.

Ditambah pula berhembus kabar, adanya kolektor timah yang diamankan kepolisian, nampak semakin membuat ketar-ketir para pengepul timah yang ada di Kecamatan Belinyu.

Tak hanya penambang dan kolektor timah saja, para pedagang pun merasakan hal yang sama. Ijam sebagai pedagang kue merasa sepi lantaran anjloknya harga timah.

” Sepi lah, kami jualan kue ini biasanya kalau TI jalan pagi-pagi sudah laris manis kue. Orang numpang narok ujung Rp. 500 Rp. 1000. Jadi lah ujungnya. Ini sepi, kadang banyak sisa kue,” kata Ijam.

Selain itu, sektor perdagangan di pasar pun nampak mengalami penurunan. Kondisi pasar di Belinyu juga nampak sepi pembeli.

Korwil Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal dan Pengelolaan Pasar atau UPT MLPP Belinyu, Wulandari, saat dikonfirmasi mengatakan, kondisi pasar Belinyu saat ini bisa dikatakan sepi. Pedagang di pasar pun mengaku sepi.

” Sepi lah. Semua pedagang mengaku sepi pembeli. Akibatnya kata mereka, efek razia timah ini,” kata Wulan, Jum’at (26/01) malam.

Faktor ini nampaknya membuat ekonomi di Kecamatan Belinyu nampak melemah. Sebagian besar penambang timah mengeluh dan ketar-ketir takut kena razia. (Edho)

Sumber: kabarbuletin.com