HEADLINEPEMPROV BABEL

Rutin Rakor Bentuk Upaya Kendalikan Inflasi

123
×

Rutin Rakor Bentuk Upaya Kendalikan Inflasi

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan upaya untuk menekan laju inflasi di Bumi Serumpun Sebalai.

Salah satunya dengan rutin mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Mingguan bersama Kemendagri dengan mengundang seluruh Kepala Daerah.

Rakor ini pun tentunya dihadiri Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali via zoom meeting di Ruang Video Conference Kantor Gubernur Babel, Senin (5/2/2024).

Berdasarkan data, diketahui inflasi pada bulan Januari 2024 menurut kelompok pengeluaran, ada 4 daerah sebagai kabupaten / kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang masuk perhitungan inflasi menurut Badan Pusat Statistik.

Antara lain Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Belitung Timur, Kota Pangkalpinang dan Tanjung Pandan, yang sebelumnya tahun 2023 hanya 2 kabupaten / kota IHK yaitu Tanjung Pandan dan Pangkalpinang.

Safrizal mngungkapkan, secara month to month Babel masih terkendali. Posisi bulan Januari 2024 terendah inflasi secara year on year dengan nilai 1,21 dibandingkan dengan tahun 2022 dengan nilai 3,86.

“Month to month kita dari bulan Oktober bernilai 3,8, Bulan Desember turun jadi 2,65, kemudian turun jadi 1,21. Faktornya antara lain komoditinya ready stock, dan ada sebagian program yang panen tahun ini,” jelas Safrizal.

Secara keseluruhan di Provinsi Kep. Babel, penyumbang andil inflasi m-to-m terbesar adalah Ikan kembung (0,06%), Daging ayam ras (0,06%), Bawang merah (0,05%), sementara untuk andil inflasi y-to-y terbesar adalah Beras ( 0,82%), Sigaret Kretek Mesin ( 0,29%), dan Sawi hijau ( 0,16%).

Tahun 2023 lalu pengaruh inflasi oleh perhubungan udara ada di nomor 2 tertinggi. Sekarang sudah ada empat tambahan maskapai pesawat dan akan ditambah satu lagi pada Bulan Maret, jadi masalah ini sudah terkoreksi.

“Sehingga komoditi yang menimbulkan inflasi pada tahun 2024 ialah beras, sigaret kretek, dan sayuran seperti sawi hijau,” kata dia.

Safrizal menambahkan untuk bahan lain dilaporkan mengalami deflasi dan komoditi terjaga.

Sementara pengaruh cuaca belum terlalu signifikan terhadap pertanian, dan terakhir terdapat faktor deflasi dari timah yang membantu kestabilan penanganan inflasi di Babel. (*)

Sumber: Dinas Kominfo