BENGKULU – Warga RT 09/RW 07 Jalan Burhan Dahri atau tepatnya Jalan Terminal Regional Air Sebakul Kota Bengkulu, mengeluhkan pencemaran lingkungan akibat limbah dari WC Umum yang dibuang sembarangan.
Warga sekitar, Supri Yakin, mengungkapkan limbah manusia itu berasal dari rumah ke rumah, ada sekitar 20 lebih rumah di lokasi tersebut.
“Limbah manusia bang, dari rumah ke rumah, ada sekitar 20 rumah lebih yang ke arah sini,” ungkap dia, Minggu pagi (18/2).
Supri mengaku sudah beberapa kali lapor RT setempat. Dia minta tolong arahkan warga bikin septic tank. Tapi jawaban RT orang-orang di sini tidak ada uang.
“Padahal warga sini motor, mobil, Hp bagus-bagus, rumah pun sudah bagus-bagus. Masa nggak bisa ngarahin pelan-pelan bikin WC? Saya sudah berapa kali lapor, sampai-sampai saya harus ke Dinas Lingkungan Hidup lapornya. Tapi kemarin Dinas Lingkungan Hidup sudah ke lokasi,” beber dia.
Supri menuturkan, limbah yang berserakan itu bekas proyek closed setiap rumah. Dulu ada fiber untuk penampungan akhir yang terletak di tanah hibah, tapi disalahgunakan sama mantan RT untuk ternak lele.
“Setelah panen tidak diisi air lagi. Waktu hujan fibernya terangkat, dan sejak itu limbah itu berserakan,” tutur dia.
Lanjut Supri, ketika ada pembangunan pembentukan badan jalan, ada insiatif memperbaiki supaya ke kembali seperti semula. Namun karena fiber sudah tak terawat, ketika alat berat memindahkan mengunakan seling, ternyata fibernya sudah keropos.
“Karena kena hujan dan panas, akibat kosong akhirnya pecah. Dan karena lama lahan tak terpakai, akhirnya lahan hibah dijual sang pemilik,” imbuh dia.
Supri yang merasakan dampak langsung dari limbah tinja tersebut minta agar pihak atau dinas terkait segera menindaklanjuti masalah ini.
“Karena pertama bau sekali, hingga kami mual dan pusing. Kedua makanan kami tak sehat karena lalat. Dan ketiga juga kesehatan anak-anak kami. Kalau mau cek lokasi hari ini kita di rumah bang,” kata dia. (Romlan)