HEADLINE

Nataru Sudah Lewat, Harga Ayam Potong di Pasar Muntok Masih Tinggi

128
×

Nataru Sudah Lewat, Harga Ayam Potong di Pasar Muntok Masih Tinggi

Sebarkan artikel ini
Kapolres Bangka Barat AKBP Agus Siswanto dan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Heru Warsito saat melakukan sidak ke Pasar Tradisional Muntok, Jumat ( 7/1 ).

BANGKA BARAT — Kendati perayaan Natal dan Tahun Baru telah berlalu, harga ayam potong di Pasar Tradisional, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat masih terbilang tinggi.

Hal itu diketahui setelah Kapolres, AKBP Agus Siswanto, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Bangka Barat, Heru Warsito dan Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak di Pasar Tradisional atau biasa disebut Pasar Ikan, Muntok, Jum’at ( 7/1/2022 ) pagi.

Setelah dicek, harga ayam potong berkisar pada angka Rp. 40.000 per kilogram. Kapolres menilai, harga tersebut masih tergolong tinggi, sebab sebelum Nataru, harga ayam potong Rp. 35.000 per kilogram.

Tingginya harga ayam potong tidak dipungkiri Abidin, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Muntok.

” Dulu Rp. 35.000 per kilogram, sekarang Rp. 40.000, kenaikan itu semenjak mau Natal dan Tahun Baru itu lah. Kalau penyebabnya tidak tahu, memang dari agennya sudah naik,” tutur Abidin.

Namun menurut Kapolres, tingginya harga ayam potong disebabkan persediaan atau stoknya yang terbatas. Karena itu setelah dirinya menerima keluhan dari para pedagang, pihak Polres pun turun ke pasar untuk mengecek secara langsung.

“Jadi kita sidak hari ini berawal dari keluhan pedagang ayam, kita cek ada kenaikan ayam yang signifikan, kita telusuri permasalahannya di mana, dari hulu sampai hilir. Kemarin kita sudah cek seluruh Bangka bahwa ayam ini belum panen, ada kiriman dari Palembang dan Lampung,” terang Agus.

Dari hasil sidak diketahui harga beberapa bahan pangan lain juga mengalami kenaikan. Namun menurut Agus harga daging sapi masih relatif normal.

” Nanti Tim Satgas Pangan memastikan distribusinya di hulu apakah ada permainan atau kelangkaan stok,” imbuh Agus.

Melihat kondisi tersebut, Kasatgas Pangan Bangka Barat, AKP Robby Purba meminta para pedagang agar tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi ( HET ).

Kasat Reskrim Polres Bangka Barat ini mengatakan, pihaknya tidak akan segan bertindak tegas bila menemukan pihak – pihak yang ” bermain ” dan memanfaatkan situasi.

” Para pedagang diharapkan tetap memperhatikan HET yang sudah ditetapkan, agar para spekulan tidak memanfaatkan kenaikan harga dari beberapa bahan pokok. Kami akan terus melakukan pengawasan setiap hari, apabila ada yang memanfaatkan situasi kami akan tindak tegas,” tukas Robby. ( SK )