BANGKA BARATHEADLINE

25 ODGJ Ikut Senam Bersama

46
×

25 ODGJ Ikut Senam Bersama

Sebarkan artikel ini
Kegiatan senam bersama ODGJ di Rumah Perlindungan Sosial Dinsospemdes Bangka Barat, Kamis (27/6/2024). Foto: Ist

BANGKA BARAT – Sebanyak 25 orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ mengikuti kegiatan senam bersama di Rumah Perlindungan Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Kamis ( 27/6/2024 ).

Senam bersama merupakan salah satu kegiatan rehabilitasi bagi ODGJ oleh
Bidang Rehabilitasi Sosial.

“Ini kegiatan bidangnya Pak Jaka (Kabid Rehabilitasi Sosial Aad Tirta Fujaka) kegiatan rehabilitasi sosial. Jadi masyarakat kita yang pernah mengidap ODGJ, mantan pecandu NAPZA (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya) itu kita buat kegiatan supaya mereka segar lah dalam tanda kutip dalam kegiatan sosialnya,” kata Kepala Dinsospemdes, Ahmad Nursandi, Jumat (28/6/2023).

Selain senam, ODGJ di RPS diikutsertakan pada kegiatan lainnya seperti berkebun, kerajinan tangan, rekreasi ke pantai dan pemeriksaan kesehatan.

“Jadi biar mereka kondisi kesehatannya bisa selalu terjaga. Mereka (peserta senam) ini sudah terkontrol baik dari sisi rehab medisnya,” lanjut Sandi.

Menurut Sandi ODGJ yang sedang dibina kondisinya sudah normal, mereka tinggal menjalani rehabilitasi sosial.

“Mungkin mereka masih ada faktor minder, bosen nah kita ajak kumpul-kumpul macam-macam kegiatannya,” tambahnya.

Kebanyakan ODGJ yang direhab berasal dari Kecamatan Mentok. Bahkan kata dia berdasarkan data yang ada, sepertiga pengidap gangguan jiwa di Bangka Barat berasal dari Kecamatan Mentok dan jumlah terbanyak ada di Kelurahan Sungai Daeng.

Karena itu Dinsos membentuk Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Kelurahan Sungai Daeng untuk menanggulanginya.

Di samping itu, ODGJ dari luar daerah yang berkeliaran di Mentok juga ditertibkan dan dibuatkan kegiatan.

“Kalau misalnya dia masih ada gangguan medis, kita arahkan ke rumah sakit jiwa atau dari tim kesehatan yang menangani. Kalau sudah tidak ada masalah lagi baru kita rehab sosial. Ada anggarannya khusus dan ini juga bagian dari standar pelayanan minimal (SPM) di Dinas Sosial,” terang dia.

Kabid Rehabilitasi Sosial Aad Tirta Fujaka menambahkan, sekarang ini ODGJ yang berkeliaran di jalan relatif sudah tidak ada. Kalaupun masih ada, sudah tentu akan ditertibkan juga.

“Kita sama-sama tertibkan karena ini melibatkan keluarga satu lagi masyarakat komunitas, minta tolong sama-sama dibantu kita. Alhamdulillah selama ini pihak keluarga mendukung,” kata Jaka.

Menurut Jaka, penyebab orang terkena gangguan jiwa bermacam – macam, dari faktor ekonomi, faktor keluarga, juga penyakit bawaan tertentu.

“Himbauan masyarakat agar misalnya kondisi mental dan spiritual kita bisa terjaga tingkatkan dengan agama, kemudian perbanyak interaksi sosial kita dengan masyarakat,” imbau Jaka. (SK)

Sumber: portaldutaradio.com