PANGKALPINANG – Calon Gubernur Babel nomor Urut 1, Erzaldi Rosman, menyadari masih tingginya ketergantungan daerah dan warga Bangka Belitung terhadap pertambangan timah. Untuk itu ia akan perjuangkan hak-hak penambang rakyat.
Hal ini lantaran hingga kini regulasi pertimahan yang membuat segala bentuk perizinan dan aturan yang melibatkan rakyat menjadi terhambat, karena aturan terkait IPR dan WPR yang belum tertuntaskan.
”Soal wilayah pertambangan rakyat dan izin pertambangan rakyat itu terus kami perjuangan, meskipun berbagai aturan dan regulasi membuat masalah itu menjadi sulit terealisasi,” ujar Erzaldi, Kamis (17/10).
Saat disinggung apabila terpilih kembali untuk 5 tahun mendatang, apa langkahnya untuk memperjuangkan WPR dan IPR bagi penambang rakyat?
”Pastilah, bagaimanapun masyarakat Babel harus dipersiapkan untuk kehidupan pasca tambang. Namun, sekarang ini ketergantungan masyarakat Babel terhadap tambang masih sangat dominan dan tinggi, juga tidak bisa diabaikan,” katanya.
“Jadi di satu sisi kita harus mempersiapkan masyarakat Babel untuk pasca tambang, namun di sisi lain kita juga ingin agar masyarakat yang hidup dari pertambangan bisa menambang dengan tenang sesuai aturan dan berdiri di atas regulasi yang jelas dan pasti,” bebernya.
Erzaldi Rosman juga menegaskan persoalan WPR dan IPR itu akan segera pihaknya selesaikan. Ia bahkan akan menghadap Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
“Insyaa Allah akan segera terselesaikan masalah IPR dan WPR bagi rakyat. Kali ini bila perlu saya akan menghadap Presiden Prabowo Subianto nantinya. Saya akan paparkan persoalan yang ada. Beliau juga sudah tahu persoalan di Babel ini dari dulu, kok,” demikian Erzaldi. (*)