HEADLINEPT TIMAH

Penambangan Timah Ilegal Membuat Indonesia Jadi Sorotan Dunia

215
×

Penambangan Timah Ilegal Membuat Indonesia Jadi Sorotan Dunia

Sebarkan artikel ini
Foto: timah.com

SHANGHAI – Konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh International Tin Associate (ITA), Asia Tin Week, tahun ini bertema Securing Sustainable Tin Supply through Innovation and Collaboration yang diselenggarakan di Shanghai, pada tanggal 6-8 November 2024.

Konferensi yang dihadiri para pemimpin indsutri timah global, trader dari berbagai negara termasuk China, Indonesia, Peru, US, UK dan Malaysia, mengangkat isu-isu penting seperti market trends, the impact of technology, sustainable development, serta restructuring of the global supply chain.

PT TIMAH Tbk, diwakili oleh Direktur Pengembangan Usaha – Dicky Octa Zahriadi hadir menjadi speaker pada sesi in conversation with CEOs, bersama dengan Maruano Pero – OMSA, Raj Chg – MMR, Yong Cai – Gaungxi Hauxi, Luke Liu – Yunnan Tin Listed, Huanqun Zhang – Gejiu Qiando, dan dimoderatori oleh John Jonson – CRU Beijing dan Helen Prince – ITA.

Diskusi berfokus pada isu strategis yang sedang dan akan berpengaruh pada industri timah dalam beberapa tahun mendatang. Environmental Social and Governance (ESG) menjadi poin utama yang dibahas, bagaimana para pelaku industri menerapkan dan berkomitmen pada prinsip-prinsip ESG.

Dunia internasional juga menyoroti Indonesia tentang penambangan illegal berkaitan dengan kebijakan baru apa yang akan diambil pemerintah untuk membenahi penambangan illegal, sehingga Indonesia dapat secara efektif menerapkan prinsip dan standar ESG di sektor pertambangan timah.

enanggapi hal tersebut, Direktur Pengembangan Usaha PT TIMAH Tbk menyampaikan dengan pemerintahan dan presiden yang baru, PT TIMAH Tbk percaya pertambangan Timah di Indonesia akan semakin meningkatkan komitmennya terhadap sustainability terutama penanganan tambang ilegal terkait dengan regulasi dan kebijakannya.

Tentunya perlu bantuan dengan dukungan dari pemerintah Indonesia serta transparansi rantai pasok untuk memastikan bahwa seluruh produksi timah berasal dari sumber yang jelas dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.

Sebelum sesi berakhir, diumumkan hasil polling dari para peserta konferensi terhadap proyeksi harga timah LME Cash tahun 2025. Peserta sangat optimis harga timah dunia akan terus stabil, ditunjukkan dengan 52% responden optimis harga timah akan stabil di harga $30.000 – $36.000 per ton.

Acara Asia Tin Week 2024 ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi global dalam memajukan industri timah yang berkelanjutan, dengan harapan bahwa pelaku industri timah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dapat memperkuat komitmen mereka terhadap keberlanjutan, transparansi, dan inovasi teknologi dalam memenuhi kebutuhan pasar global. (*)

Sumber: www.timah.com

Tinggalkan Balasan