BANGKA BARAT — Merosotnya omzet pedagang kecil akibat terkena dampak ekonomi pandemi Covid – 19 terjadi di berbagai daerah, tidak terkecuali di Kabupaten Bangka Barat.
Para pelaku UMKM menjerit dagangan mereka sepi pembeli karena aturan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) maupun peraturan lainnya dalam rangka mencegah penyebaran Covid – 19.
Hal itu diakui pengusaha cafe yang juga wartawan, Budi Susatio. Menurutnya, pada masa awal pandemi dua tahun lalu, usaha cafe yang ia jalankan sangat merasakan dampaknya.
” Memang sangat berat, karyawan saya saat itu enam orang harus saya rumahkan tiga minggu pertama, di satu bulan pertama itu saya rumahkan semua, tapi masih saya bantu lah sedikit sembako dan lain – lainnya hingga uang saku,” kata Budi Susatio saat acara Hari Pers Nasional bertema ” Peran Serta Media di Masa Pandemi Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional”, di Aula Kantor Kejaksaan Negeri Bangka Barat, Rabu ( 9/2 ) pagi.
Bulan selanjutnya pria yang akrab disapa Mas Tio ini bisa kembali memanggil dua karyawannya untuk melayani take away, dari sore hingga pukul 21.00 WIB, karena waktu itu aturan PPKM agak sedikit longgar. Cafe diizinkan buka, tapi pembeli harus membawa pulang pesanannya ( take away ).
” Berlanjut sampai tiga bulan, alhamdulillah kemudian mulailah agak longgar, saya coba menata lagi dan akhirnya ya seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Kunci untuk bertahan dari dampak ekonomi pandemi menurut pemilik Cafe Katiga ini, selain pengusaha harus gigih, juga harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru, penerapan protokol kesehatan.
Dia yakin bila seluruh masyarakat disiplin menjalankan prokes, apalagi bila semua sudah divaksin, maka kemungkinan untuk terpapar Covid – 19 dapat diminimalisir.
Sebagai pengusaha, Mas Tio tidak mengharapkan bantuan apa pun dari pemerintah daerah, namun agar pelaku UMKM bisa kembali bangkit setelah terpuruk, Pemda bisa saja membuat kebijakan dengan meringankan pajak yang dikenakan kepada para pedagang.
” Harapannya juga dari temen – temen media juga bisa mengangkat lagi UMKM yang katakanlah baru mau muncul, apa yang sudah muncul yang masih bertahan itu bisa diekspose,” ujarnya. ( SK )