PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, menghadiri audiensi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, Minggu (19/01/2025) pagi.
Sugito hadir bersama Dinas Pendidikan Provinsi Babel, Kota dan Kabupaten serta kalangan pendidik di Gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Babel, Minggu (19/01/2025) pagi.
Dalam sambutannya Sugito menyampaikan, Sumber Daya Manusia yang berpendidikan dapat menciptakan SDM berkualitas, sehingga dapat mewujudkan target sebagai negara maju.
“Pendidikan merupakan salah satu sektor penting yang memberikan dampak besar terhadap maju atau tidaknya suatu negara. Oleh sebab itu, dapat dikatakan sebuah negara maju maka dipastikan pendidikannya berkualitas, sumber daya manusianya sudah berpendidikan,” ungkapnya.
Sugito juga melaporkan kepada Abdul Mu’ti, capaian angka partisipasi kasar jenjang SD/MI 106,47%; SMP/MTs 88,74%; dan SMA/SMK/MA mencapai 87,02%; di mana angka tersebut telah mencapai angka rata-rata tingkat nasional, sementara jenjang SMP/MTs masih dibawah rata-rata nasional.
“Sampai tahun 2024, capaian angka partisipasi kasar jenjang SD/MI 106,47%; SMP/MTs 88,74%; dan SMA/SMK/MA mencapai 87,02%. Angka tersebut menunjukkan jenjang SD/MI dan SMA/SMK/MA telah melampaui capaian rata-rata tingkat nasional, sementara jenjang SMP/MTs masih di bawah rata-rata nasional,” tutur Sugito.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam pidatonya juga mengajak seluruh elemen bergotong royong dan bekerja sama dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.
“Mari kita semua bekerja sama dan bergotong royong dalam mewujudkan visi dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu,” katanya.
Sugito menambahkan, Pemprov Babel berupaya berbenah dan terus berkolaborasi bersama seluruh Kabupaten/Kota serta berpatisipasi dalam mengubah mindset para siswa yang senang bekerja di sektor pertambangan dan perkebunan, yang menyebabkan sering terjadinya putus sekolah dan berpatisipasi rendah untuk bersekolah.
“Angka rata-rata lama sekolah 8.33, masih perlu berbenah untuk mengubah mindset para siswa yang senang bekerja disektor pertambangan dan perkebunan, yang menyebabkan sering terjadinya putus sekolah dan partisipasi rendah untuk bersekolah, Oleh sebab itu kolaborasi dan sinergi terus dilakukan dengan Kabupaten/Kota,” bebernya.
Dengan demikian, dalam upaya meningkatkan angka rata-rata lama sekolah tersebut, Pemprov Babel melakukan program baik akses pendidikan melalalui pendirian Unit Sekolah Baru, Ruang Kelas Baru, Program Beasiswa, Bantuan Operasional Pendidikan untuk sekolah swasta maupun gerakan kembali ke sekolah bagi siswa yang putus sekolah melalui bantuan pada pusat kegiatan masyarakat seperti Rencana Kegiatan Belajar Mingguan. (*)
Sumber: Dinas Kominfo