BANGKA BARAT — Minyak goreng di Pasar Tradisional Muntok menghilang. Keadaan tersebut membuat pedagang dan masyarakat resah. Pantauan awak media di sejumlah toko pada Selasa ( 15/2 ) pagi, minyak goreng berbagai merk tidak ditemukan.
Menurut Abdul Gani, pemilik Toko Nana di Pasar Tradisional Muntok, minyak goreng berbagai merk menghilang sejak dua hari lalu, saat itu ia sudah menjual dengan harga yang ditetapkan pemerintah, Rp. 14.000 per liter.
” Minyak goreng nggak ada sejak dua hari. Selepas Kongyen ( Tahun Baru Imlek ) saya sudah jual Rp. 14.000. Ngambilnya di agen Pangkalpinang seharga Rp.13.200,” jelas Abdul Gani.
Abdul Gani mengaku tidak mengetahui sebab musabab menghilangnya minyak goreng dari pasar, padahal masyarakat sudah resah mencari – cari salah satu kebutuhan pokok tersebut.
Hal senada juga dikatakan Mila ( 47 ) dari Toko Sumber Bawang. Menurut dia, minyak goreng menghilang sejak beberapa hari lalu. Hal tersebut membuat para pembeli kelabakan, bahkan ada yang meminta dibagikan sedikit saja, namun ia tidak berdaya untuk memenuhinya karena memang barangnya tidak ada.
” Kosong nggak ada, kasian orang mau masak, minta bagi dikit. Jadi kita makannya rebus – rebus saja biar nggak stroke,” cetus Mila.
Mila merasa heran dan bertanya – tanya kemana perginya minyak goreng sampai menghilang di pasaran.
” Jadi minyak yang disubsidi kemana? Kasian orang mau jualan gorengan nggak ada minyak. Pemerintah dibantu lah jangan sampai rakyat nangis apa pun yang disubsidi susah semua, gas susah minyak susah,” tukasnya.
Hal yang sama juga terjadi di Toko Fadillah yang letaknya masih di Pasar Muntok. Menurut Muhammad Fadillah, minyak sudah empat hari kosong. Namun ia memperkirakan Rabu besok sudah ada lagi.
Sementara di Mini Market Love Mart Jalan Jenderal Sudirman, minyak goreng merk lain tidak menghilang, tapi minyak goreng Fortune yang dibanderol Rp. 14.000 per liter tidak ada dan raknya terlihat kosong.
Sedangkan di Toko Mentari milik Udin di Jalan Jenderal Sudirman, tidak jauh dari SMAN 1 Muntok, hanya minyak goreng Sipp yang masih ada, sementara merk lain habis karena diborong pembeli.
” Kemaren ada tapi diborong dus – dusan, hari ini mulai habis. Sip aja yang ada. Kemaren kebetulan agennya nganter, dibatasi dari agen 5 dus. Kalau normal bebas nggak dibatasi,” ujarnya. ( SK )