PANGKALPINANG— PT Timah Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan di wilayah operasional perusahaan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Berbagai bentuk bantuan telah diberikan kepada kelompok nelayan, mulai dari alat tangkap, sarana dan prasarana, hingga perlindungan sosial. Selain itu, PT Timah juga aktif mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui pelatihan budidaya perikanan.
Salah satu program pemberdayaan yang dilaksanakan adalah pelatihan budidaya ikan kakap putih bagi kelompok nelayan di Pulau Kundur. Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tuah Bersatu, Amran, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan PT Timah.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami lebih semangat mengembangkan budidaya perikanan. Bahkan, kelompok kami kini dikenal luas dan ada investor dari Malaysia yang tertarik untuk berinvestasi. Ini berkah bagi kami dan tidak lepas dari peran PT Timah,” ujar Amran.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya pada tahun 2023, di mana kelompoknya juga telah mendapat pelatihan serupa dari PT Timah.
Di sisi lain, untuk mendukung aktivitas melaut, PT Timah juga memberikan bantuan alat tangkap seperti jaring dan mesin tempel. Pada awal 2025, perusahaan menyerahkan 10 unit mesin tempel kepada nelayan di Desa Tanah Merah, Kabupaten Bangka Tengah. Sebelumnya, bantuan jaring udang juga telah diberikan kepada nelayan di Pulau Kundur.
Gasfar, salah satu nelayan Dusun Tanah Merah, mengapresiasi bantuan tersebut. “Mesin ini sangat membantu. Kami yang biasanya melaut di pinggir kini bisa melaut lebih jauh ke tengah,” katanya.
Senada, Ketua Kelompok Batu Tuan II Desa Sawang Laut, Ambran, juga menyampaikan terima kasih atas bantuan jaring udang dari PT Timah. Ia berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan hasil tangkapan dan perekonomian anggota kelompoknya.
Tak hanya itu, PT Timah juga mendukung infrastruktur nelayan, seperti pembangunan jembatan di pesisir Tanjung Kubu (Bangka Selatan), pengerukan tambat labuh perahu (Bangka), serta bantuan sarana prasarana di berbagai titik wilayah operasional.
Sebagai bentuk perlindungan sosial, sejak 2022 hingga 2023, sebanyak 959 nelayan telah difasilitasi PT Timah untuk memperoleh jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Suherman, nelayan asal Belitung Timur, mengaku sangat terbantu dengan adanya perlindungan tersebut. “Pekerjaan nelayan berisiko tinggi. Bantuan ini sangat berarti karena memberi ketenangan bagi kami dan keluarga,” ucapnya.
PT Timah yang merupakan anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID juga melibatkan nelayan dalam pengelolaan lingkungan seperti penenggelaman artificial reef dan coral garden. Selain itu, bantuan sosial seperti paket sembako dan bantuan untuk nelayan yang mengalami kecelakaan di laut juga terus diberikan.
Melalui berbagai program ini, PT Timah berkomitmen mendukung nelayan agar lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya secara ekonomi maupun sosial. (*)
Sumber: www.timah.com
PT Timah Komit Dukung Kesejahteraan Nelayan Lewat Berbagai Program Berkelanjutan
