BANGKA – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Imam Wahyudi, menggelar kegiatan reses di Kantor Camat Pemali, Minggu (18/5/2025).
Reses itu dihadiri oleh sejumlah perangkat desa, tokoh masyarakat dan perwakilan warga dari berbagai desa di Kecamatan Pemali, termasuk Kepala Desa Karya Makmur.
Dalam dialog yang berlangsung, salah satu isu utama yang disampaikan oleh Kepala Desa Karya Makmur adalah mengenai status lahan kantor desa yang ternyata masih berada dalam kawasan milik PT Timah.
Menanggapi hal tersebut, Imam Wahyudi menyatakan bahwa persoalan ini harus segera ditindaklanjuti dan tidak boleh diabaikan.
Ia mengaku selama ini sudah mendengar informasi itu. Sekarang dirinya turun langsung dalam reses ini dan persoalan tersebut memang benar terjadi.
“Maka dari itu, tidak boleh berhenti hanya di sini. Ini harus kita follow up, kita tindak lanjuti secara serius. Karena ini menyangkut fasilitas publik seperti masjid, sekolah, rumah sakit, bahkan rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya. Ini menjadi prioritas kita bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut Imam Wahyudi menyampaikan, penyelesaian masalah tersebut memerlukan kolaborasi berbagai pihak. Mulai dari DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, hingga pemerintah daerah dan PT Timah sebagai pemilik lahan.
“Nanti saya sampaikan ke mitra Komisi III, kita buat surat resmi ke PT Timah atau pihak terkait. Kita juga akan audiensi langsung atau mengundang mereka ke dewan. Kita laporkan juga ke gubernur dan pihak kabupaten. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika kita berjuang bersama,” katanya.
Selain persoalan lahan, masyarakat juga menyampaikan sejumlah keluhan lainnya, seperti minimnya penerangan jalan dan kondisi sarana prasarana pendidikan yang memprihatinkan.
Salah satu kepala sekolah mengungkapkan di sekolahnya hanya terdapat satu toilet yang digunakan bersama oleh guru dan murid, kondisinya pun sudah tidak layak.
“Saya sangat tersentuh mendengar cerita dari ibu kepala sekolah. Toilet itu bahkan sudah tidak layak untuk direhabilitasi, tapi harus dibangun baru. Ini adalah perjuangan yang sangat mulia dan perlu segera kita perjuangkan,” tuturnya.
Sebagai langkah konkret Imam Wahyudi menyatakan akan berkoordinasi dengan Ketua DPRD dan meminta dukungan Bupati Bangka.
Menurutnya, Fraksi PDI Perjuangan yang memiliki sembilan anggota di DPRD Provinsi tidak boleh tinggal diam.
Imam Wahyudi menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam proses pembangunan daerah.
Ia menyatakan reses adalah momen penting bagi anggota dewan untuk keluar dari ruang kantor dan mendengar langsung aspirasi rakyat.
“Kami biasa bekerja di ruang AC di kantor DPRD atau kantor gubernur. Tapi hari ini kami turun ke lapangan, jemput bola, mendengar dan mencatat apa yang menjadi persoalan masyarakat. Kalau hanya di kantor, kita tidak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi,” pungkasnya. (inpost.id)
Imam Wahyudi Serap Aspirasi Warga Kecamatan Pemali
