PANGKALPINANG – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Aksan Visyawan, mengungkapkan dalam pembahasan Raperda antara Pansus dengan komisi ada yang tumpang tindih.
Karena di awal bulan Mei itu Pansus bergulir, cuma satu Pansus. Kemudian di pertengahan bulan ada 3 Pansus, jadi semua terakomodir di Pansus. Aksan menyarankan lebih efektifnya kalau Pansus fokus agar cepat selesai.
“Saya minta pimpinan segera menyurati Ketua Pansus, agar punya grand desain sampai berapa lama Pansus itu dibahas? Kalau tidak jelas, tiap akhir bulan minta waktu, ya enggak ada target kita. Tahunan kan ada targetnya agar produktif dewan ini,” ungkapnya usai rapat di Ruang Banmus, Rabu (28/5/2025).
Menurut Ketua Fraksi PKS itu, dalam setahun itu harus ada target berapa Perda yang diselesaikan atau rekomendasi yang dikeluarkan Pansus. Kalau tidak ada targetnya, bisa saja pembahasan akan memakan waktu yang lama.
“Kalau target tidak dicapai tentu dievaluasi, ada catatannya. Tahunan kita juga harus punya target, Perda ini kapan selesainya? Berapa lama? Apa saja yang mau dibahas? Kapan pertemuan? Kapan dibahas? Apa materi yang perlu digali? gitu. Saya kasih masukan biar efektif dewan ini ke depan,” tuturnya.
Dikatakan Aksan, hampir semua Pansus seperti itu. Termasuk Pansus timah, Pansus Raperda Pakaian Adat dan Pansus Pengelolaan Sampah Regional.
“Coba deh tanya ketua kapan selesainya? Embuh. Harus jelas itu, kita harus transparan agar kita produktif di dewan ini. Apalagi sekarang ini sudah hampir memasuki bulan Juni,” katanya.
Aksan menyinggung soal PAD yang sempat dibahas saat rapat di ruang Banmus tadi. Menurutnya, target PAD Provinsi Babel tahun 2025 sebesar 700 miliar rupiah, sudah tercapai sekitar 200 miliar untuk kondisi hari ini atau baru 31%.
“Salah satu program pemutihan pajak kendaraan, tentu juga harus dievaluasi. Apakah program pemutihan ini sukses, gitu ya? Jangan sampai nanti kita bermasalah. Bukannya dapat Silpa, malah kita gagal bayar itu tadi juga dibahas di situ,” bebernya.
Mengenai Pansus Raperda, Aksan menyarankan pimpinan DPRD menyurati lah ketua pansusnya, lalu ketua pansus memberi rencana dan targetnya.
“Itu saran saya dan semuanya terukur gitu kerjanya. Enggak asal pergi-pergi, bahas kadang-kadang juga. Tadi ngeluh juga ketua, jangan sampai saat pembahasan atau kunjungan resmi ketua pansusnya enggak ada,” katanya.
“Tanya saja Pak Ketua. Tadi ada agak sedikit tekanan tanggung jawab sama Pansus ini gitu,” demikian Aksan. (inpost.id)
Aksan Sarankan Pansus Fokus
