BANGKA BARAT — Isu kelangkaan gula pasir ditepis Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan ( DKUP ) Kabupaten Bangka Barat, Aidi. Dia menegaskan saat ini stok gula masih terbilang aman.
Aidi pun membeberkan data stok gula pasir DKUP per Senin, 14 Maret 2022. Dari data tersebut diketahui terdapat 9.649 kilogram gula yang tersebar di empat gudang.
Rinciannya, di Gudang Paulus sebanyak 2.000 kilogram, Thjai Nam Lie 4.500 kilogram, Senjaya Mart 149 kilogram dan Toko Afen sebanyak 3.000 kilogram.
” Gula masih aman, kita pantau terus telepon agen kita jangan sampai menumpuk di satu toko. Distribusi dari Pangkalpinang juga. Yang paling penting kita berusaha untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Yakin lah bahwa pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat dalam kesulitan,” ucap Aidi di ruang kerjanya, Kamis ( 17/3 ).
Kendati stok aman, Aidi minta masyarakat membeli sesuai kebutuhan dan tidak menimbun sendiri di rumah untuk persediaan pribadi. Sebab hal itu bisa memicu kelangkaan.
” Kalau masyarakat nyetok terlalu banyak sampai 5 kilogram setiap rumah, sehingga stok yang harus dipersiapkan oleh distributor berarti harus meningkat berapa kali lipat dari biasanya. Kalau seperti ini, mungkin akhirnya akan menimbulkan kelangkaan juga,” tukasnya.
Aidi tidak menampik harga gula pasir di pasaran mengalami kenaikan. Namun menurut dia hal itu masih tergolong wajar.
” Ada peningkatan tapi masih wajar, karena memang hasil komoditi kita juga meningkat. Harga modal dari agen Rp.13.200, kalau toko atau pasar itu sekitar Rp.15.000 sampai Rp.16.000,” tutup Aidi. ( SK )