BELITUNG — Masih minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki Pelabuhan Tanjung Batu Kabupaten Belitung yang rencananya akan dijadikan sebagai Pelabuhan ekspor, menjadi perhatian serius Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hal tersebut terungkap setelah Komisi III melakukan peninjauan lapangan dan menelusuri kawasan dermaga di Pelabuhan Tanjung Batu, dan berdialog bersama Petugas Lalu lintas Angkutan Laut KSOP Kelas IV Tanjung Pandan Wilayah Kerja Pelabuhan Tanjung Batu Iswandi beserta jajaran, Pengawas Pelabuhan, Dishub Babel Runnaidi, dan perwakilan dari Dishub Kabupaten Belitung.
“Kalau kita lihat dari fasilitas Pelabuhan Tanjung Batu ini sangat – sangat minim, dan lokasinya untuk darat ini tadi paparannya baru hanya sekitar 3 hektare. Jika kita berbicara pelabuhan, itu perlu ratusan hingga ribuan hektare, apalagi pelabuhan Tanjung batu ini akan dijadikan pelabuhan ekspor,” ungkap Ketua Komisi III Adet Mastur di Pelabuhan Tanjung Batu Kabupaten Belitung, Jum’at (27/5).
Menurut Adet, guna mewujudkan Pelabuhan Tanjung Batu menjadi pelabuhan ekspor import, maka harus didukung dengan tersedianya beberapa infrastruktur penunjang seperti gudang sebagai tempat keluar masuk barang ekspor/import, terminal peti kemas, sarana air bersih, terminal BBM, fasilitas keamanan serta fasilitas umum lainnya.
“Ini yang harus kita perhatikan untuk menunjang pelabuhan ekspor, dan masih banyak yang mesti kita kembangkan di Pelabuhan Tanjung Batu ini,” kata dia.
Sementara Sekretaris Komisi III Rudi Hartono berharap, agar pelabuhan yang dicanangkan sebagai pelabuhan eksport tersebut menjadi lebih efektif dan efisien.
“Karena kita maunya pelabuhan ini perannya lebih baik,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi III Yoga Nursiwan, sempat menyoroti kondisi fasilitas sarana dan prasarana di kawasan Pelabuhan Tanjung Batu yang terkesan kumuh, dan disepanjang jalan dari pintu masuk pelabuhan banyak ditumbuhi semak belukar.
“Untuk sisi darat langsung di bawah Dishub apa bukan? Tadi dari halaman masuk kantor banyak ditumbuhi semak. Bagaimana caranya agar dari pihak Dishub bisa mencarikan solusi, misalnya untuk pemeliharaan dan perawatannya,” kata dia. (*)
Sumber : Setwan