BANGKA TENGAH — Untuk menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah membentuk Tim Audit Kasus Stunting yang diketuai oleh Wakil Bupati Bangka Tengah, Herry Erfian.
Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka Tengah, Herry Erfian mengatakan, pembentukan tim audit adalah upaya pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Bangka Tengah.
” Kami terus berupaya melakukan percepatan penurunan angka kasus stunting, yang tim audit akan melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat memperoleh pengetahuan terkait kasus stunting,” ujarnya Selasa (14/6).
Lanjut Erfian, sebagai ujung tombak dalam percepatan penurunan kasus stunting di Bangka Tengah, ia yakin dan optimis tim tersebut mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
” Tentunya ini adalah tugas yang berat bagi kami, namun melihat dari anggota tim yang diisi oleh para tenaga ahli, seperti dokter spesialis anak, spesialis obstetri dan ginekologi, psikolog serta ahli gizi, saya sangat yakin kita bisa menangani kasus stunting di Bangka Tengah,” tandasnya.
Masih kata Erfian, mereka akan berkolaborasi dalam melakukan pendampingan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang stunting.
” Masyarakat, terutama ibu – ibu hamil ataupun calon pengantin di setiap desa akan diberikan pendampingan, Insya Allah dengan pendampingan ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak di kemudian hari,” kata Erfian.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, M. Anas Ma’ruf mengatakan, kasus stunting di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2021 lalu pada balita tercatat 3,31 persen.
” Dari catatan kami tahun lalu ada 3,31 persen kasus stunting di Bangka Tengah, untuk lokusnya ada 13 desa di enam kecamatan yaitu, Desa Batu Belubang, Belilik, Desa Tanjung Gunung, Lubuk Pabrik, Kulur Ilir, Sungaiselan, Sungaiselan Atas, Sarang Mandi, Romadhon, Tanjung Pura, Keretak Atas, Melabun dan Kerantai,” pungkasnya. (Hari Yana)