BANGKA BARAT — Wisuda ke – XIX santri TKA/TPA LPPTKA -BKPRMI Kabupaten Bangka Barat tahun 2022 M/1443 H digelar di Gedung Graha Aparatur, Kompleks Perkantoran Terpadu, Pemkab Bangka Barat di Desa Daya Baru, Kecamatan Muntok, Rabu ( 22/6 ) pagi.
Acara besar ini biasanya digelar di Lapangan Gelora Muntok, namun tahun ini dilaksanakan di Gedung Graha yang lokasinya cenderung tidak luas untuk menampung ribuan santri, para ustadz dan ustadzah serta orang tua wisudawan dan wisudawati.
Sempat terjadi kemacetan di jalan menuju lokasi wisuda sehingga bus – bus yang membawa para santri dari beberapa kecamatan terjebak lambatnya arus lalu lintas ke Gedung Graha.
Berdasarkan data dari panitia, tahun ini para santri yang diwisuda berjumlah
1.812 orang, terdiri dari Kecamatan Muntok sebanyak 379, Simpang Teritip 307, Jebus 206, Parittiga 278, Kelapa 349 dan Tempilang 294 orang.
Acara dihadiri Bupati Bangka Barat, H. Sukirman, Ketua Umum DPW BKPRMI Bangka Belitung, H. Zainuddin Alwi, para Ketum DPD BKPRMI kabupaten/kota se – Bangka Belitung serta para undangan lainnya.
Ketua DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia ( BKPRMI ) Bangka Barat, Nendar Firdaus mengatakan, diwaktu pandemi dua tahun terakhir, wisuda tersebut tidak dilaksanakan di kabupaten. Pihaknya memberikan akses bagi pengurus BKPRMI di kecamatan untuk melaksanakan wisuda secara mandiri.
Menurut Nendar, sejak berdirinya di tahun 2003, BKPRMI Bangka Barat sampai saat ini telah mewisuda kurang lebih 52.000 santri.
” Dari tahun 2003 sampai dengan hari ini sudah kurang lebih 52 ribu BKPRMI Bangka Barat mengentaskan buta aksara Alqur’an. Namun demikian tentu masih banyak kekurangan – kekurangan yang harus dilakukan perbaikan – perbaikan yang tentunya ini adalah tugas kami dan tugas kita semua,” kata Nendar dalam sambutannya.
Disamping itu Nendar merasa bersyukur para ustadz dan ustadzah yang dulunya tidak mendapat insentif dari Pemkab maupun Pemprov Babel, tahun ini sudah bisa menikmatinya.
” Kalau boleh kami mengucapkan syukur dan terima kasih kepada pemerintah daerah, bahwa insentif terbesar untuk di provinsi Bangka Belitung yang diberikan kepada ustadz ustadzah kami adalah Kabupaten Bangka Barat,” ucapnya.
Bupati Bangka Barat, H. Sukirman dalam sambutannya mengatakan, bila 52.000 santri telah diwisuda oleh BKPRMI, maka dari kurang lebih 200.000 penduduk Bangka Barat, berarti sudah seperempatnya bebas dari buta aksara Al Qur’an.
” Alhamdulillah terima kasih mudah – mudahan menjadi amal ibadah. Wisuda ini mendukung visi misi kita menjadikan Bangka Barat maju sejahtera bermartabat. Kami mengucapkan terima kasih para ustadz ustadzah yang telah membina anak – anak kita 1.812 ini,” ujar Sukirman.
Bupati juga meminta para ustadz dan ustadzah tetap memantau anak didiknya, terutama dalam hal penggunaan handphone dan media sosial. Sukirman minta para pengajar juga tidak lengah karena asik bermain media sosial, sehingga pengawasan anak didiknya menjadi lalai.
” Kenapa Pemkab Bangka Barat mendukung secara penuh? Karena ini lah pondasi mau dibawa kemana generasi kita ke depan. Insya Allah dengan Al Qur’an akan membuat perjalanan kita terang benderang, hari ini dan yang akan datang,” tandas Sukirman. ( SK )