BANGKA BARAT — Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi batal mendarat di Bangka Barat dengan helikopternya untuk meninjau secara langsung pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular, di Desa Air Putih, Kecamatan Muntok, Minggu ( 3/7 ).
Padahal segala persiapan untuk penyambutan sudah dilakukan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Muntok serta Pemkab Bangka Barat.
Helikopter yang ditumpangi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bersama Pj. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin hanya memantau Pelabuhan Tanjung Ular dari udara, sedangkan Bupati Bangka Barat, H. Sukirman bersama Wabup, Bong Ming Ming, Kapolres AKBP Agus Siswanto serta Dandim 0431/BB, Letkol Inf. Deri Indrawan hanya bisa melambaikan tangan dari bawah.
Kendati Budi Karya Sumadi batal mendarat, namun H. Sukirman mengaku tidak kecewa. Menurut dia, alasan Menhub tidak jadi mendarat di Tanjung Ular karena keterbatasan waktu.
” Sudah datang hanya tidak turun saja karena masih dari Pangkalpinang ke Toboali, dari Toboali lewat sini baru ke Belinyu. Menurut aturan kalau terlalu gelap kan tidak bisa terbang mereka. Jadi kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Menteri Perhubungan dan Pak Gubernur yang sudah meninjau dan memperhatikan memberi perhatian penuh untuk Bangka Barat,” kata Sukirman di Pelabuhan Tanjung Ular, Minggu ( 3/7 ) sore.
Kendati tidak memantau langsung, Pj. Gubernur mengatakan bahwa Pelabuhan Tanjung Ular akan menjadi prioritas dan menjadi perhatian utama bagi Kementerian Perhubungan.
” Jadi mestinya ke sini dulu tadi kan, tapi pertimbangan daerah mendarat pertama kan di Pangkalpinang, berangkat ke Sadai ( Toboali ). Tapi tadi Pak Gubernur sudah menyampaikan bahwa Pelabuhan Tanjung Ular adalah prioritas, jadi Insya Allah untuk di Tanjung Ular ini Insya Allah diutamakan,” ucap Sukirman. ( SK )
Menhub Batal Mendarat di Tanjung Ular, Forkopimda Hanya Lambaikan Tangan
