BELITUNG — Bupati Belitung Sahani Saleh, menyatakan siap membawa peringatan Hari Pers Nasional tahun 2024 mendatang ke Kabupaten Belitung.
Menurutnya, selain sudah berpengalaman menggelar event-event nasional hingga internasional, gelaran HPN 2024 juga selaras dengan genre Belitung yang formatnya pariwisata.
“Sebagai daerah pariwisata, banyak investasi masuk di bidang perhotelan, namun beberapa pihak sempat menghentikan pembangunan hotel gara-gara covid-19. Ketika ada event G20, mereka menyesal kenapa pembangunan hotel mereka berhenti,” ungkap Sahani Saleh, saat menerima kunjungan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Kepulauan Bangka Belitung dan PWI Kabupaten Belitung di kediamannya, Senin (10/10/2022).
Hadir dalam kunjungan ini Sekretaris PWI Babel Fakhruddin Halim, Ketua Seksi Wartawan Olahraga PWI Babel Rudi Sahwani, Ketua PWI Belitung MC Tedja Pramana, Bendahara Ali Hasmara, Ketua Siwo PWI Belitung Bastiar Riyanto, beserta anggota lainnya.
Menurut Sanem, panggilan akrab Sahani Saleh, rencana Belitung menjadi tuan rumah HPN tahun 2024 memberikan kesempatan kepada para investor ini untuk menyelesaikan pembangunan hotel mereka, seperti MGallery Hotel, Ritz-Carlton dan beberapa hotel lainnya.
Namun Sanem mengingatkan, pelaksanaan HPN 2024 harus dibicarakan secara serius dengan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, terkait mana yang menjadi kewenangan kabupaten, provinsi maupun pusat.
“Jadi yang mana kewenangan kabupaten, mana kewenangan provinsi, mana pusat? Seperti kemarin G20 kita dibuat ribut, karena panitia tidak terbuka. Kita standby saja, akhirnya mereka terbuka juga. Ya, Alhamdulillah, G20 bisa berjalan dengan sukses,” kata Sanem.
Namun ia yakin sebagai HPN 2024 akan dilaksanakan oleh panitia bersama baik kabupaten, provinsi maupun pusat, sehingga ia bisa mendapat gambaran sejak awal mana kewenangan kabupaten, provinsi maupun pusat dari segi anggaran dan lainnya.
“Maka Kominfo pun pada HPN 2024 akan lebih nyaman, karena mereka bekerja sesuai rundownnya. Kita wilayahnya ini, kewenangannya ini. Dan mudah-mudahan DPRD mendukung juga rencana ini,” katanya.
Sanem mengatakan, HPN bukan hanya reuni akbar wartawan semata, namun ada misi dalam menopang kemajuan daerah, di mana sejak beberapa tahun belakangan Belitung mengangkat tema mangrove.
“Apalagi Belitung sudah menjadi Unesco Global Geopark, dan tahun ini akan mengangkat kemajuan kita sebagai poros maritim dunia. Kita sedang mencari lahan 300 hektare untuk menjadi kawasan ekonomi khusus perikanan. Dan bulan Desember ini, kita akan ada pertemuan pakar maritim dunia di Belitung,” kata dia.
Sementara itu Rudi Sahwani mengatakan, pelasanaan HPN 2024 ini sebenarnya merupakan program provinsi yang dipusatkan di Belitung. Anggarannya dari APBD Provinsi yang dikombinasikan dengan pusat dan kabupaten.
Menurutnya, keinginan menjadi tuan rumah HPN ini sebenarnya telah menjadi obsesi PWI Provinsi Babel sejak lama. Namun angin segar itu muncul dari Belitung, kabupaten lain belum ada.
“Maka kami sangat mengapresiasi niatan Pak Bupati, dan membahas itu dalam konferensi kerja daerah PWI Babel beberapa waktu lalu. Ini sangat pas dengan genre Belitung yang formatnya pariwisata. Sejak 22 tahun Babel jadi provinsi, baru Pak Sanem yang berinisiatif membawa HPN ke Babel, dari kabupaten lain belum ada,” kata Rudi.
Menurutnya, HPN ini menjadi rebutan dari banyak provinsi, maka bagaimana PWI Babel bisa melobi PWI pusat, agar pelaksanaan HPN 2024 digeser ke Babel.
Fakhruddin Halim mengatakan, pelaksanaan HPN Kendari mengangkat isu mangrove, bahkan ada sembilan gubernur yang diundang untuk menandatangani MoU percepatan mangrove termasuk Gubernur Babel.
“HPN selain seremonial, di Kendari kemarin ada 15 pertemuan, baik bersama pakar maupun menteri membedah masalah mangrove, dan bagaimana perencanaan mangrove ke depan. Bahkan Presiden Jokowi waktu ini mencanangkan hingga 2024, Indonesia harus memproduksi 360 juta bibit mangrove per tahun,” katanya.
Untuk diketahui, HPN diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 9 Februari. HPN ditetapkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 5 tahun 1985, yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985.
Pelaksanaan HPN biasanya dihadiri ribuan orang termasuk Presiden bersama menterinya, kepala daerah, wartawan dalam dan luar negeri, hingga para duta besar. (Ali)