PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, baru-baru ini mendapatkan laporan kalau anak muda di Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, banyak yang menyalahgunakan narkoba.
Untuk itu, ia dengan sigap mengajak Perangkat Daerah terkait bersama Kepolisian untuk melaksanakan rapat koordinasi sinergitas pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang digelar di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Babel, Rabu (25/1/2023).
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra, membenarkan peredaran narkoba cukup masif di Babel. Berdasarkan laporan lapangan pun, ketika pihaknya turun ke desa-desa, keluhan masyarakat ialah mengenai anaknya yang terjerat narkoba.
“Faktanya peredaran narkoba cukup masif di Bangka Belitung. Pada tahun 2022, ada 398 kasus. Itu baru di Polda, belum di BNN dan lain-lain yang belum ketangkap,” ujar Kapolda.
Dari rapat ini, disimpulkan ada 3 target kelompok sasaran yang perlu diarahkan. Pertama, Desa Tangguh atau Desa Bersinar yang bisa melibatkan banyak pihak, baik itu kepolisian, TNI, perangkat desa dan lainnya.
Kedua, sekolah, terutama SMA/SMK, atau juga SMP, melalui pendidikan anti narkoba. Terakhir, tempat hiburan yang kemungkinan besar dapat menjadi tempat untuk mengedarkan narkoba.
Dengan masifnya pengedaran narkotika di Babel karena kondisi geografis sebagai provinsi kepulauan, Ridwan meminta semua pihak untuk melakukan pencegahan secara masif pula.
“Mari kita perkuat intervensi negara dalam hal pencegahan penggunaan dan pengedaran narkoba, yang menyasar tiga target, yakni sekolah, desa, dan tempat hiburan,” ujarnya. (*)
Sumber: Dinas kominfo