JAKARTA – Pemerintah menegaskan perekonomian Indonesia saat ini masih on-track, seiring adanya ekskalasi geopolitik di Timur Tengah.
Konflik di Timur Tengah dalam beberapa hari belakangan sempat mamanas, setelah Iran meluncurkan drone dan rudal peledak ke Israel sebagai balasan atas serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah, pada 14 April 2024 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan pemerintah tetap tenang dalam menghadapi dampak dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Terutama pasca serangan Iran ke Israel beberapa waktu lalu.
“Sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena kecilnya potensi perang meluas, sehingga memberikan dampak terhadap perekonomian global. Jadi secara geopolitik relatif belum ada apa-apa, jadi karena belum ada apa-apa, ya kita tenang-tenang saja,” kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (18/4/2024).
Airlangga juga menegaskan, kepercayaan investor terhadap ketahanan perekonomian Indonesia cukup baik di tengah gejolak pasar global akibat ekskalasi geopolitik di Timur Tengah.
Airlangga mengungkapkan, sasaran pertumbuhan ekonomi masih ditetapkan di kisaran sebesar 5 persen pada 2024. Jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan tumbuh 3,2 persen.
“Diperkirakan 5,1 persen sedangkan global pertumbuhan tahun ini 3,2 persen jadi Indonesia jauh di atas perkembangan ekonomi global dan ekonomi global diperkirakan fall trend tetap, sedangkan Indonesia 5,1 persen pada 2025 dan negara berkembang 4,2 persen,” beber dia.
Airlangga menuturkan, dalam kondisi seperti saat ini APBN masih menjadi shock absorber, terutama melalui anggaran subsidi dan kompensasi BBM.
“Jadi subsidi dan kompensasi BBM diandalkan, tetap menjadi shock absorber sehingga ini tidak di pass-on ke masyarakat,” ujar Airlangga.
Masih kata Airlangga, pemerintah terus mengerahkan bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan.
“Ini disiapkan untuk pengendalian inflasi pangan. Sejalan dengan itu, pemerintah juga terus menggalakkan pengendalian inflasi di daerah,” kata dia. (*)
Sumber: Sekretariat Presiden