BANGKA — Sejumlah nama sudah mencuat dari kegiatan penambangan di perairan Pulau Mengkubung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.
Mulai dari Ketua RT, oknum ASN, bahkan sejumlah nama lainnya yang nampak tidak asing lagi di telinga.
Kali ini, nama D (inisial red,-), disebut pemain di penambangan ilegal di perairan tersebut.
Dia merupakan salah satu orang besar yang berasal dari luar Kecamatan Belinyu yang namanya sudah tidak asing lagi.
Hal itu berdasarkan pengakuan dari tokoh agama Dusun Mengkubung, Daud, saat dijumpai di kediamannya di Dusun Mengkubung, Kamis (02/03) sore.
Bahkan diduga dia sudah berkoordinasi dengan berbagai satuan tertentu demi kelancaran kegiatan penambangan ilegal itu.
” Yang bermain disini, D, dari konfirmasi yang kami dapat, D itu sudah koordinasi sana sini,” ungkap Daud.
Kata Daud, sistem potongan dari hasil penambangan itu diduga sebagai biaya koordinasi, sisanya baru dibagikan kepada warga setempat.
” Kalau menurut keterangan yang kami dapat 1,5 (juta) itu, mungkin di bagian mereka (untuk koordinasi), untuk 17 persen katanya ke masyarakat. Itu yang kami dapat, terserah kamu mau konfirmasi ke siapa, kan,” kata dia.
Daud juga menyebutkan, sebelumnya uang kompensasi dari penambangan itu entah kemana. Bahkan, untuk masjid saja kata dia, entah berapa jumlahnya?
Terpisah, D saat dikonfirmasi via pesan Whatsappnya, Jum’at (04/03) pagi, menjawab iya saja, dan tidak bersedia untuk dihubungi kembali.
Dia mencetuskan kepada wartawan, untuk tidak membuat masalah.
” Ada kepentingan apa? Jangan buat masalah,” cetusnya.
” Ya, udah ya, jangan di WA lagi ya,” tulisnya. (Randhu)
