BANGKA SELATANHEADLINE

Anggi Pastikan Ativitas KIP Sesuai Rencana Kerja

109
×

Anggi Pastikan Ativitas KIP Sesuai Rencana Kerja

Sebarkan artikel ini

BANGKA SELATAN — PT Timah Tbk akhirnya buka suara terkait nelayan Batu Perahu, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan, ramai-ramai mendatangi dan menaiki Kapal Isap Produksi pada Rabu (30/11/22) sore.

“Untuk kejadian yang terjadi kita menyesalkan hal tersebut, tentunya kedepan hal-hal seperti ini dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan baik,” ujar Kepala Bidang Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, melalui via seluler kepada mediaqu.co jaringan media grup, Kamis (1/12/22).

Anggi menambahkan, terkait penolakan Kapal Isap Produksi atau KIP tersebut, bahwa Tim Operasi dan pengamanan PT Timah telah mendatangi masyarakat dengan itikad baik.

“Pada pertemuan sudah disampaikan bahwa posisi KIP bekerja didalam IUP, dimana sesuai dengan rencana kerja. KIP tersebut adalah alat produksi milik perusahaan, sesuai aturan,” tegas Anggi.

Diberitakan sebelumnya, Nelayan Batu Perahu, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan, ramai-ramai mendatangi Kapal Isap Produksi, Rabu (30/11/22) sore.

Bukan tanpa sebab tindakan itu dilakukan, karena amarah nelayan sudah memuncak setelah beberapa kali terjadi penolakan KIP beroperasi di wilayah nelayan setempat.

Ketua Nelayan Batu Perahu, Joni Zuhri mengatakan, satu unit KIP yang didatangi nelayan tidak dapat menunjukkan dokumen Surat Perintah Kerja.

“Kawan-kawan ke KIP kemarin sore, PJO ditanya tidak dapat menunjukkan dokumen apapun, SPK segala macam ngak ada,” ujarnya kepada Mediaqu.co, Kamis (1/12/22).

Menurut Jhon, informasi yang diterima sebanyak dua unit KIP akan masuk ke wilayahnya. Hanya saja, baru satu unit KIP yang beroperasi di sekitaran laut Padang.

“Kami melihat jarak sekitar 2 mil lebih dari Batu Berahu. Dan janji PT Timah hari ini jam 9 akan pertemuan dengan kami, namun sampai jam 10 tidak ada. Sekarang KIP tersebut bergeser,” jelasnya.

Ditegaskas dia, masyarakat nelayan setempat tidak setuju dengan adanya aktivitas penambangan, baik yang legal maupun illegal mengingat Batu Perahu berfokus pada sektor perikanan.

“Untuk daerah ini kita sudah tau, beberapa kalau gerakan penolakan jangan ada penambangan. Sementara PT Timah pun, GM mereka tidak bisa menjamin dan mencover aset mereka sendiri,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Nelayan Tanjung Ketapang, Zainal yang tetap menolak aktivitas penambangan laut di wilayahnya.

“Intinya kami sesuai dengan komitmen kemarin. Kalau bisa sesuai prosedur PT Timah tidak masuk diwilayah nelayan,” tegas Zainal. (*)


Sumber: mediaqu.co / jaringan media grup