HEADLINE

Antrian Mengular di 2 SPBU, Pertamax Langka

167
×

Antrian Mengular di 2 SPBU, Pertamax Langka

Sebarkan artikel ini
Antrian kendaraan berjejal di SPBU Kampung Jawa, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Muntok, Sabtu ( 18/12 ) pagi.

BANGKA BARAT — Antrian panjang kendaraan roda dua, roda empat bahkan truk beroda enam berbaris di SPBU Kampung Jawa, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Sabtu ( 18/12 ) pagi.

Panjang antrian bahkan mencapai ratusan meter, sampai ke Tugu Duren menuju ke arah Pangkalpinang.

Hal yang sama juga terjadi di SPBU Pal 3, Desa Belo Laut. Kendati tidak sepanjang antrian di Kampung Jawa, namun sempat membuat arus lalu lintas agak sedikit terganggu.

Mirisnya, BBM yang ada di SPBU Kampung Jawa hanya pertalite, sedangkan pertamax ludes.

” Pertamax abis bang. Ini hanya tinggal pertalite,” ujar petugas nosel SPBU Kampung Jawa.

Sedangkan di SPBU Pal 3, pertamax masih bisa ditemui, namun diperkirakan tidak akan bertahan hingga sore.

” Pertamax ada tuh, tapi sebentar lagi habis,” kata Surya, pengelola SPBU Pal 3, saat ditemui awak media.

Menurut Surya, sebenarnya pasokan BBM berjalan normal. Bahkan pihaknya mendapat tambahan pertalite, kendati pertamax memang sudah lima hari tidak dikirim.

Antian panjang yang terjadi menurut dia dipicu ketakutan masyarakat tidak kebagian BBM karena kelangkaan yang terjadi di Pangkalpinang.

” Pasokan biasa, kita ada di kasih tambah pertalite. Aman kok nggak macam Pangkalpinang kan kacau. Disini ada pertamax baru kemarin dikirim. Tapi pertamax memang agak susah oo, lima hari nggak dikirim,” kata Surya.

Seorang ibu rumah tangga warga Dusun Kadur yang mengantri di SPBU Pal 3 mengatakan, dirinya terpaksa ikut antri karena kios – kios kecil yang biasa menjual BBM eceran tutup semua.

Hal senada juga diungkapkan Ajeng, ibu rumah tangga asal Desa Belo Laut. Wanita ini mengantri sambil membawa anak balitanya demi mendapatkan BBM.

” Iya terpaksa lah antri, kios – kios di kampung nggak ada yang jual. Biasanya kan ada, ini sudah sejak beberapa hari nggak ada jualnya, jadi saya terpaksa ngantri,” tutur Ajeng yang mengendarai motor matik. ( SK )