BANGKA BARAT – Masyarakat yang menyatakan dirinya sebagai penambang mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Bangka Barat, Kamis (22/5/2025), guna menyampaikan aspirasi terkait penghentian aktivitas penambangan di wilayah perairan Keranggan, Kecamatan Mentok.
Kedatangan mereka disambut Ketua DPRD Bangka Barat, Badri Syamsu beserta anggota, OPD terkait, aparat penegak hukum, Camat, Lurah dan perangkatnya.
Perwakilan dari masyarakat diberikan kesempatan berdialog di dalam Gedung Mahligai Betason II DPRD Bangka Barat dan sebagian besar yang lain berada di luar.
Badri menyatakan akan segera mencari solusi terkait persoalan yang disampaikan oleh masyarakat Keranggan tersebut.
“Yang jelas kita ketahui bersama, kita kan melihat dari banyak aspek seperti ekonomi, hukum juga. Kita berharap memang ini dan juga kami tadi sudah melaksanakan rapat dengan Forkopimda, OPD dan juga masyarakat dari Keranggan, mereka berharap agar ada solusinya agar mereka bisa bekerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut Badri mengatakan, akan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termsauk ke lembaga yang memiliki kewenangan.
“Kami lembaga DPRD akan menyikapi aspirasi masyarakat dari Kelurahan Kwranggan ini, bahwa mereka bisa beraktivitas. Namun demikian, kita akan mencari win-win solution, kita akan berkoordinasi nantinya dengan pemerintah juga, kami nanti berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian,” katanya.
Badri juga menyebutkan, bahwa masih adanya peluang untuk masyarakat untuk melakukan aktivitas penambangan di wilayah Keranggan.
“Kita usulkan ada celahnya saya sampaikan melalui PUPRR atau nanti kita berkoordinasi dengan PT Timah atau ada penambahan IUP nantinya atau pelebaran IUP PT Timah,” cetusnya.
Bahkan, lanjut Badri, dirinya akan mencari upaya dan solusi terbaik agar kawasan tersebut bisa legal.
“Saya sampaikan di rapat, bagaimana masyarakatnya bisa menambang, bagaimana kita melegalkan kawasan tersebut karena kawasan tersebut bukan IUP PT Timah atau IUP Pemda kita, berarti ini daerah tangkapan nelayan, tetapi satu sisi masyarakat ingin bekerja selama ini,” jelasnya.
Badri berharap agar masyarakat dapat menahan diri, tidak melakukan penambangan dulu, hingga ada kejelasan lebih lanjut.
“Karena ada kasihan mereka juga mereka bekerja nanti mereka tutup, bekerja, tutup, ini kan perlu cosh, perlu biaya bagi mereka,” pungkasnya. (inpost.id)
Badri Sebut Masih Ada Celah
