BANGKA – Ketua DPD KNPI Kabupaten Bangka, Adi Putra, menyambut baik pelatihan jurnalistik dasar yang dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung KNPI Bangka.
Pelatihan yang digelar selama 3 hari mulai Selasa-Kamis (12-14) November 2024, diikuti 9 orang peserta yang merupakan calon wartawan, calon redaktur dan calon pemimpin redaksi perusahan media siber anggota Games Babel, juga perwakilan dari KNPI Bangka.
Peserta akan diberikan materi tentang pengetahuan dasar-dasar jurnalistik hingga perusahaan pers. Pelatihan itu digelar organisasi perusahaan pers lokal Gabungan Media Siber Bangka Belitung atau Games Babel, berkolaborasi dengan KNPI Kabupaten Bangka.
Nampak hadir pendiri sekaligus pengurus Games Babel, di antaranya Romlan (Ketua), Wahyu Kurniawan (Sekretaris) dan Replianto (Bendahara).
“Karena sekarang ini banyak sekali oknum yang mengaku-ngaku wartawan, sehingga merusak citra wartawan yang benar-benar melakukan pekerjaannya sebagai wartawan. Kami harapkan kawan-kawan mengikuti pelatihan ini secara maksimal,” harapnya.
Sebanyak 9 orang peserta yang terdiri dari 8 laki-laki dan 1 orang perempuan, mengikuti pelatihan jurnalistik dasar untuk calon wartaan, calon redaktur dan pemimpin redaksi.
Sementara Ketua Games Babel, Romlan, dalam arahannya mengatakan pelatihan jurnalistik dasar ini memang sudah direncanakan sejak Games Babel ini dibentuk pada akhir tahun 2023 lalu. Materinya dirancang khusus untuk para calon wartawan, calon redaktur dan calon pemimpin redaksi.
“Kemudian dari Ketua KNPI Bangka juga ada rencana melakukan pelatihan jurnalistik untuk pemuda anggota KNPI, yang meminta saya menjadi pematerinya. Makanya pelatihan ini kita laksanakan di KNPI Bangka ini,” ungkapnya.
Kenapa materinya dirancang khusus untuk para calon wartawan, calon redaktur dan calon pemimpin redaksi? Dikatakan Romlan, karena memang begitulah proses dan standar kerja dunia jurnalistik.
“Ada wartawan yang melaksanakan kegiatan peliputan di lapangan. Ada redaktur atau editor yang mengelola keredaksian dan ada pemimpin redaksi yang mengevaluasi secara keseluruhan. Mulai dari produktivitas berita, layak siar atau tidaknya berita, sampai pada sumber pemasukan perusahaan,” katanya.
Romlan menuturkan, pelatihan yang dilaksanakan ini adalah bekal untuk para peserta dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik sampai beritanya dimuat di media masing-masing. Oleh karena itu ia mengimbau dan berharap semua peserta dapat mengikuti pelatihan ini sampai selesai.
“Saat kami nanti menyampaikan materi tolong disimak, dicatat dan tanyakan jika ada yang belum dipahami. Materi yang akan disampaikan ini belum tentu bisa kalian dapatkan di tempat lain, karena tidak semua orang mau berbagi pengetahuan dan pengalamannya,” tuturnya.
Apabila nanti cara mengajar para pemateri agak keras, itu bukan berarti memaksa. Tapi agar semua peserta bisa menjadi wartawan yang benar, bisa bekerja dengan baik dan profesional, serta menghasilkan berita yang berkualitas tanpa kesalahan atau pelanggaran terutama terhadap aturan dan etika jurnalistik.
“Materi pertama kita tentang aturan dan etika jurnalistik, dilanjutkan dengan pengenalan jurnalistik dasar, lalu standar kompetensi wartawan. Siang nanti materi kita tentang standar kerja jurnalistik, teknis peliputan dan pengenalan batang tubuh berita,” tuturnya.
“Anggap pelatihan ini sebagai kerja nyata, maka seriuslah dan perhatikan betul-betul penjelasan dari pemateri,” imbaunya.
Romlan berpesan setelah selesai dari pelatihan ini, kemudian peserta kembali ke media masing-masing untuk melakukan pekerjaan jurnalistik, anggap kerja itu sebagai latihan.
“Jadi dibalik, ya? Belajar anggap sedang bekerja, dan bekerja anggap sedang belajar. Kenapa? Supaya kalian tidak berhenti belajar, juga tidak malas bekerja. Dengan begitu, semua yang akan kami ajarkan dalam 3 hari ke depan tidak sia-sia,” demikian Romlan menutup arahannya. (*)
Sumber: Games Babel