BANGKA – Kapolres Bangka, AKBP Toni Sarjaka, menargetkan setiap desa yang ada di Kabupaten Bangka menanam minimal 2 hektar jagung.
Hal itu diungkapkan AKBP Toni Sarjaka dalam rapat koordinasi bersama Apdesi, lurah dan kepala desa di Aula Tribrata Mapolres Bangka, Rabu (12/2/2025).
AKBP Toni Sarjaka menegaskan, program ini bukan sekadar rencana di atas kertas, melainkan harus benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.
“Kami ingin program ini berjalan dengan baik, bukan hanya sebagai formalitas. Ketahanan pangan harus menjadi prioritas dan jagung adalah salah satu komoditas yang akan kita kembangkan bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut AKBP Toni Sarjaka menuturkan, jagung dipilih karena memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan. Ia memastikan benih yang digunakan sudah bersertifikasi agar kualitas panen tetap terjaga hingga tiga generasi tanam.
Tidak hanya itu, AKBP Toni Sarjaka juga menekankan pentingnya pengolahan tanah dan pemupukan yang tepat agar hasil panen optimal.
Selain fokus pada produksi, pemasaran hasil panen juga menjadi perhatian utama. Polres Bangka berkolaborasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait untuk memastikan jagung yang dipanen memiliki nilai jual tinggi.
Semantara Ketua APDESI Kabupaten Bangka, Syaiful Ahyar, menyambut baik program ini. Menurutnya, budidaya jagung tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.
“Saat ini, harga jagung mencapai Rp5.500 per kilogram. Jika hasil panen bisa dipasarkan dengan baik, ini akan menjadi peluang ekonomi yang besar bagi petani,” tuturnya.
Ahyar juga mendorong desa-desa untuk mengoptimalkan lahan yang belum dimanfaatkan, serta menerapkan sistem tumpang sari dengan tanaman lain seperti sawit dan sayuran guna meningkatkan produktivitas pertanian. (*)
Sumber: Humas Polres Bangka
Bukan Sekadar Rencana di Atas Kertas
