HEADLINE

Buruknya Jalan ke Pantai Radji Jadi Bagian dari Sejarahnya

123
×

Buruknya Jalan ke Pantai Radji Jadi Bagian dari Sejarahnya

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Ali.

BANGKA BARAT — Akses jalan menuju ke Pantai Radji masih rusak dan belum tersentuh perbaikan apapun. Saat rombongan Duta Besar Australia kembali berkunjung pada Selasa kemarin, mereka harus mengendarai mobil dari Menumbing Jeep Community ( MJC ) agar bisa sampai ke pantai bersejarah di Kelurahan Menjelang, Kecamatan Muntok tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Ali mengatakan, buruknya jalan ke Pantai Radji juga menjadi bagian dari sejarah tragedi Perang Dunia ke – II itu sendiri, yang menggambarkan beratnya perjuangan para perawat untuk bertahan hidup.

Hal itu pun kata dia juga diungkapkan Duta Besar Australia, Penny Williams.

” Jalan, seperti yang disampaikan oleh Ibu Penny Williams mengatakan bahwa ini juga bagian dari melihat seperti apa sih dulu sejarah para pejuang mereka yang telah gugur berjuang untuk tetap hidup dengan proses alam yang asli, walaupun tadi disampaikan beliau tidak menutup kemungkinan untuk membantu kita membuka jalan terkait pembangunan ke depan,” ujar Ali kepada Inpost, di Pantai Radji, Selasa ( 15/2 ) kemarin.

Menurutnya, pembangunan akses jalan di tempat tersebut tentu jangan sampai melupakan nilai sejarahnya, apalagi jalan itu pernah dilewati para perawat angkatan darat Australia dan tentara Inggris saat terdampar di Pantai Radji, 80 tahun silam.

” Ya kita harus memperbaiki ( jalan ) itu tapi tetap dengan tidak melupakan kajian sejarahnya dulu. Karena kalau kita memperbarui tanpa melihat kajian sejarahnya kan nanti akan hilang nilai sejarahnya,” cetusnya.

Sebab kedatangan warga negara Australia ke Pantai Radji menurut dia karena nilai sejarahnya untuk mengenang tragedi yang dialami para perawat mereka yang terbunuh oleh tentara Jepang pada tahun 1942, saat Perang Dunia ke – II berlangsung.

” Mereka tidak meninggalkan sejarah itu. Ini salah satu pelajaran buat kita betapa orang luar itu menghargai sejarah dan pelajaran buat kita, bagaimana kita harus menghargai sejarah bangsa kita,” tutup Ali. ( SK )