SELUMA – Ratusan masyarakat Desa Dusun Baru, Kecamatan Ilir Talo menggelar aksi demo di halaman Kantor Bupati Seluma, Selasa (2/4) lalu, dengan tuntutan pemberhentian Kepada Desa Dusun Baru dari jabatannya.
Buntut dari demo itu Sekretaris Desa Dusun Baru, Hardi Yansah dan Wakil Ketua II DPRD Seluma, Samsul Aswajar saling lapor.
Samsul Aswajar meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma untuk memberikan sanksi tegas terhadap Sekretaris Desa Dusun Baru.
“Jadi kami minta pemerintah daerah memanggil Sekdes untuk dimintai keterangan,” kata Samsul.
Samsul menilai kalau Hardi Yansah tidak netral selaku perangkat desa, karena telah ikut dalam aksi demo bersama masyarakat.
Dalam aksi demo itu, Sekdes Dusun Baru terlihat masih menggunakan kaos dengan identitas Persatuan Perangkat Desa Indonesia.
Samsul juga menyurati Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia provinsi dan pusat, supaya memberikan teguran kepada Sekdes Dusun Baru.
Sementara Hardi Yansah, menepis semua tudingan dari Wakil Ketua II DPRD Seluma terhadap dirinya.
Hardi menjelaskan, kehadirannya dalam aksi demo waktu itu bukan untuk ikut demo menuntut Kepala Desa Dusun Baru diberhentikan.
Akan tetapi untuk membantu pihak Kepolisian dan Satpol PP dalam menjaga masyarakat yang sedang orasi supaya tidak anarkis yang dapat merusak fasilitas serta melanggar hukum.
“Sebelum berangkat saya konfirmasi terlebih dahulu kepada Camat Ilir Talo, saya datang tidak barengan dengan pendemo,” ungkap Hardi, Sabtu (6/4/2024).
Selain menjabat sebagai Sekretaris Desa Dusun Baru, Hardi Yansah juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia Kabupaten Seluma.
Hardi tidak terima kalau dirinya dituduh telah ikut demo bersama masyarakat, maka ia akan melaporkan Wakil Ketua II DPRD Seluma, Samsul Aswajar ke Dewan Kehormatan.
“Kemungkinan sesudah lebaran saya buat laporannya, saat ini saya lagi mempelajarinya dulu,” kata Hardi. (Soni/Mb)