BANGKA TENGAHHEADLINE

Desa Namang Jadi Delegasi Indonesia Dalam Ajang Asean Village Network

198
×

Desa Namang Jadi Delegasi Indonesia Dalam Ajang Asean Village Network

Sebarkan artikel ini

BANGKA TENGAH – Hutan pelawan yang terletak di Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung ini, adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.

Wisatawan yang berkunjung ke hutan pelawan akan menikmati dan merasakan kesejukan suasana alam yang asri, karena hutan tersebut kelestarian dan keperawanannya masih terjaga dengan baik hingga saat ini.

Hutan pelawan ini dirintis dari tahun 2008 dan dikelola oleh seorang tokoh masyarakat Desa Namang, Zaiwan. Di kawasan hutan pelawan ini, bukan hanya pemandangan alam saja, namun juga terdapat flora dan fauna serta budi daya lebah penghasil madu.

Dikatakan Zaiwan, awalnya merintis hutan desa ini tujuannya ingin menyelamatkan hutan dari upaya penambangan timah, sedangkan didalam hutan itu masih banyak kayu pelawannya. Berangkat dari keinginan itulah mereka berupaya melestarikannya, sehingga ke depannya hutan ini tetap terjaga.

“Ini bukan hanya kayu pelawannya saja, tapi juga tumbuh subur jamur pelawan ketika musim hujan tiba, bahkan wisata bisa ikut memanen jamur pelawan. Selain itu di dalam hutan terdapat lebah yang menghasilkan madu manis dan pahit. Di malam hari pun wisatawan bisa melihat langsung binatang langka khas Bangka Tengah, yaitu mentilin,” ungkap dia, Minggu (6/8/23).

Berkat kegigihannya dan keuletannya menjaga serta melestarikan kesenian, adat, budaya dan pariwisata di Desa Namang, Zaiwan berhasil mengharumkan Desa Namang dan membawa nama Bangka Tengah di tingkat nasional dan Internasional.

Bahkan, Desa Namang menjadi delegasi Indonesia dalam ajang pertemuan Asean Village Network atau Jejaring Desa Asean Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Desa Namang merupakan salah satu desa yang ditunjuk Kementerian Desa PDTT Republik Indonesia, bersama dengan 8 desa lainnya di Indonesia, sebagai desa wisata program one village one produk dan desa digital. (Hari Yana)