HEADLINE

Diduga Bocor, Teluk Kelabat Nihil Tambang

164
×

Diduga Bocor, Teluk Kelabat Nihil Tambang

Sebarkan artikel ini

BANGKA — Polres Bangka beserta Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, kembali melakukan penertiban tambang ilegal di perairan Teluk Kelabat Dalam, Senin (06/06).

Dengan menggunakan enam unit speed lidah serta satu unit kapal patroli milik Direktorat Polairud Polda Babel, ratusan personel gabungan Polres Bangka dan Direktorat menyusuri perairan Teluk Kelabat Dalam, dari mulai Pulau Mengkubung, Dante hingga Tanjung Sunur, Kecamatan Riausilip.

Namun petugas tidak menemukan aktivitas penambangan di seputar perairan Teluk Kelabat, lantaran sudah bocor informasi. Meski tidak ada aktivitas penambangan, berdasarkan pantauan masih ada puluhan Ponton Isap Produksi yang terparkir di sepanjang perairan itu.

Kapolres Bangka melalui Kabag Ops Polres Bangka, AKP Capt Yordansyah mengungkapkan, penertiban ini dilakukan karena adanya laporan masyarakat yang kerap kali mengeluh terkait kegiatan penambangan itu.

” Yang pasti adanya laporan masyarakat terkait penambangan di Teluk Kelabat Dalam, Sunur dan sekitarnya. Untuk personel gabungan dengan Direktorat ada 45 orang. Dari Polres 47 orang total 92 personel. Sebelumnya sudah menjalankan himbauan, adanya aduan masyarakat jadi kita lakukan penertiban, sesuai perintah Pak Kapolda,” ungkap AKP Yordan, Senin petang, di Pelabuhan Mantung, Kecamatan Belinyu.

Meski begitu AKP Yordan tidak menampik informasi penertiban ini diduga bocor duluan. Sebab kata dia, tidak ditemukan aktivitas penambangan.

” Tadi setelah kami turun, tidak ada kegiatan penambangan, diduga sudah bocor informasinya. Tapi jika ada ditemukan yang bekerja nanti kita lakukan penindakan,” tandasnya.

Meski tidak ada aktivitas penambangan ilegal, Polisi pun memasang spanduk larangan menambang di sejumlah titik, salah satunya di pos penimbangan di wilayah Tanjung Sunur.

JU dan AZ, kedua orang yang berada di pos penimbangan tersebut mengatakan, kegiatan penambangan sudah berhenti sejak kemarin.

” Saya cuma ikut kerja disini, kalau berhentinya dari kemarin sudah berhenti, hari ini nggak ada yang kerja,” ungkap JU diamini AZ.

Kata JU kepada wartawan, ia tidak mengetahui adanya penertiban ini. Namun menurut mereka kegiatan penambangan sudah berhenti.

Direktur Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung melalui Kasubdit Patroli, AKBP Andreas Purwanto mengatakan, 45 orang personel diterjunkan dalam penertiban ini.

” Ada 45 orang plus yang di kapal yang diturunkan hari ini,” ujarnya.

AKBP Andreas menghimbau kepada para penambang untuk tidak bekerja di lokasi yang tidak diizinkan.

” Yang pasti kami menghimbau kepada penambang untuk tidak melakukan penambangan di lokasi terlarang. Ya, akan dilakukan penindakan jika terjadi itu,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Pangkalniur, Gunawan saat dikonfirmasi via telepon seluler Senin malam membeberkan, beberapa hari lalu sebanyak ratusan ponton isap produksi bekerja mencari timah di seputar perairan Tanjung Sunur.

” Kalau kemarin, sekitar tanggal 2, ratusan ponton kerja. Itulah anehnya, masa sekarang tiba – tiba nggak ada yang kerja,” kata Gunawan.

Selama kegiatan tersebut berjalan kata Gunawan, pihak desa sendiri tidak pernah menerima kompensasi apapun.

” Kalau kompensasi, jujur saja nggak ada. Kami dari desa tidak menerima itu, karena apa? Sifatnya ilegal. Nah, kalau kompensasi ke warga silahkan saja cek ke warga. Kalau ke desa ataupun jadi Pendapatan Desa atau PADes, itu nggak ada,” kata dia.

Sementara dari itu, Kapolres Bangka AKBP Indra Kurniawan, saat dikonfirmasi via pesan WhatsAppnya mengatakan, upaya penertiban ini karena adanya penambangan timah secara ilegal yang dilakukan oleh oknum masyarakat.

” Upaya yang dilaksanakan adalah kegiatan penertiban terhadap penambangan timah ilegal oleh oknum masyarakat yang sudah semakin mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat,” tulis Indra.

AKBP Indra mengatakan tidak ada potensi konflik yang terjadi. Namun menurutnya dalam dunia penambangan ilegal sering kali dimanfaatkan oleh oknum masyarakat menjadi kepentingan pribadi.

” Allhamdulillah tidak ada potensi konflik, karena pada dasarnya masyarakat sama – sama berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya sehari – hari, hanya saja ada oknum masyarakat yang memanfaatkan situasi dan perlu ditertibkan,” demikian AKBP Indra.

Pada kegiatan penertiban itu, turut hadir Kasubdit Patroli Direktorat Polairud Polda Bangka Belitung AKBP Andreas Purwanto didampingi Kabag Bin Ops Kompol Sahbaini, Kabag Ops Polres Bangka AKP Capt Yordansyah, Kapolsek Belinyu AKP Arief, Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Rene Zakaria, Kapolsek Riausilip IPTU Eka Nurprianto Zen, Kasatpolairud Polres Bangka IPTU Supanto serta personel Polres Bangka, Polsek Belinyu dan Riausilip dan Direktorat Polairud Polda Bangka Belitung. (Randhu)