BANGKA TENGAH – Ratusan masa dari Aliansi Umat Islam Bangka Belitung melakukan aksi damai menuntut Angle Wings Bar and Resto yang beralamat di jalan Koba Bangka Tengah, untuk segera ditutup.
Ratusan masa ini menduga Resto and Bar ini menjual minuman beralkohol diatas 5%. Serta bunyi musik dari resto mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar saat menjelang subuh.
Selain itu, masa menilai hadirnya Angle Wings dinilai bisa merusak generasi muda yang ada di Provinsi Bangka Belitung.
Mukhtabari jubir dari Aliansi Umat Muslim Bangka Belitung menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah melakukan penelusuran serta mengumpulkan beberapa bukti dari pelanggaran Angle Wings.
“Setelah melakukan audiensi dengan penjabat gubernur, kami telah mengumpulkan beberapa bukti,” kata Mukhtabari saat melakukan aksi di Halaman Resto and Bar Angel Wings di Kelurahan Dul, Bangka Tengah, Jumat.
Ia menambahkan, usai ditelusuri ada 4 temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan Angle Wings. Mulai dari pelanggaran Pergub tentang penjualan minuman beralkohol 5 % ke atas, hingga event yang menampilkan perempuan seksi.
“Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 18 Tahun 2007, bahwa minuman dengan kadar alkohol 5% atau lebih hanya boleh dijual di hotel. Terus ada acara yang di flayernya menampilkan gambar wanita seksi dengan bintang tamu DJ ( Disk Joki), dan ada perlombaan dengan hadiahnya minuman yang kadar alkoholnya itu 35 persen,” beber dia.
Dengan bukti tersebut, lanjut Mukhtabari, Aliansi Umat Islam Bangka Belitung meminta pihak terkait untuk menutup Resto and Bar Angel Wings tersebut.
“Sesuai hasil audiensi kita beberapa bulan lalu, penjabat gubernur harus konsisten dengan penutupan ini. Karena kami telah melakukan segala ketentuan dari mulai mengumpulkan tanda tangan penolakan dari warga, rukun tetangga, lurah, camat hingga bupati, tetapi Angle Wings belum juga tutup,” kata dia.
Sementara Manager Operasional Angel Wings Bangka, Rangga mengatakan, dasar dirinya hanya bekerja sesuai arahan dari owner Resto and Bar tersebut.
“Kalau memang tidak memungkinkan, ya, kita istirahat gitu. Nanti kalau ada diskusi lanjutan saya harap tidak ada aksi seperti ini lagi, kita coba diskusi lagi,” kata Rangga. (Dika)